.
Sri Sultan HB X dan Bupati Bantul saat meninjau kerusakan akibat gelombang tinggi pada Sabtu (16/7).
Sleman (PM)- Sebanyak 128 anak keluarga penerima maanfaat Program Keluarga Harapan (PKH) mengikuti sosialisasi program beasiswa kuliah. Acara digelar pada Rabu, 20 Juli 2022 di Ruang Cinema, Universitas Amikom Yogyakarta.
Program tersebut digagas dan diprakarsai oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman. Program itu merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Anak dari keluarga miskin dimotivasi dan difasilitasi untuk memperoleh pekerjaan formal. Harapannya mereka bisa mendapat penghasilan tetap yang besarnya lebih dari UMR.
Untuk maraih hal itu mereka harus memiliki pendidikan dan keterampilan yang baik. Salah satunya dengan pendidikan tinggi, setidaknya jenjang diploma.
Berbekal pendidikan dan keterampilan yang baik diharapkan mereka memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang bagus. Dengan demikian kelak ketika mereka membangun rumah tangga, mereka tidak otomatis masuk kategori keluarga miskin.
Program beasiswa kuliah diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Universitas Amikom Yogyakarta.
Penerima beasiswa akan dikuliahkan secara gratis pada Prodi D3 Manajemen Informatika (MI) dan Prodi Tekhnologi Informatika (TI). Kedua prodi tersebut terbukti memiliki peluang kerja yang sangat luas.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa selaku Ketua TKPK Kabuapten Sleman menyatakan bahwa program beasiswa tersebut merupakan salah satu perwujudan komitmennya untuk memotong rantai kemiskinan di Kabupaten Sleman.
Hal itu merupakan salah satu langkah dalam mengimplementasikan misi ke-5 RPJMD yakni membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan. Di dalamnya terdapat tujuan menurunkan ketimpangan pendapatan, dengan sasaran menurunnya kemiskinan.
"Dari program beasiswa ini diharapkan anak penerima program PKH nantinya bisa terlepas dari kemiskinan. Melalui skema kerjasama dengan Amikom saya berharap nantinya mereka memiliki bekal untuk memperoleh pekerjaan dengan penghasilan tetap yang bagus," ucap Danang.
Danang menjelaskan bahwa menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Sleman harus dilakukan dengan cara bergotong royong bahu membahu semua pemangku kepentingan, baik itu OPD, akademisi perguruan tinggi, pengusaha, dan masyarakat secara luas. (*)