.
ANEKA menu klasik Nusantara di Osea Resto, ternyata tetap menjadi magnet bagi pengunjung yang rata-rata keluarga, teman-sahabat dan para pemburu kuliner. Meski Osea juga menyajikan koleksi menu ala Barat atau menu lintas generasi -- namun menu klasik seperti rawon, sup buntut, nasi campur, gado-gado, garang asem juga dipesan oleh anak-anak muda.
Menurut Ny Intan Agus Sabar, pemilik Osea Resto and Bar, dibuka sekitar setahun yang lalu. Di tengah pandemi Covid-19. “Kami sengaja soft launching dengan Prokes ketat. Tujuan kami agar tetap ada pergerakan ekonomi masyarakat, agar masyarakat optimis menghadapi pandemi yang menghancurkan perekonomian,” lanjut Ny Intan.
Terbukti Fully Booked
Agar mendapat kepercayaan masyarakat sebagai resto keluarga yang layak dikunjungi, dilakukan upaya-upaya cerdas. “Banyak restoran dan kafe muncul di Yogya khususnya Sleman,” kata Ny Intan Sabar. Hal tersebut justru menjadi penyemangat agar mengelola resto secara benar. Manajamen dan kualitas makanan yang spesifik.
Upaya tersebut membuahkan hasil. Terbukti selama libur Lebaran tahun 2022 lalu, Osea Resto selalu fully booked. Bahkan sampai menolak pengunjung. Evaluasi bidang manajemen maupun menu terus diadakan setiap saat melalui quality control yang ketat.
Saat ini, Osea siap menghadapi libur panjang tengah tahun – yang dapat dipastikan bakal lebih ‘seru’ dibanding Lebaran. Apalagi pemerintah telah resmi melonggarkan peraturan terkait Prokes, khususnya untuk dokumen perjalanan.
Interior Tropik - Instagramable
Suatu sore di pekan lalu, Nuna Aji (27) bersama 4 temannya, mengaku datang sejak pukul 16.00. “Kami sengaja ngobrol disini, sampai nanti makan malam,” kata Nuna asal Jakarta yang kini sedang studi S-2 di Yogyakarta. Osea Resto dipilih karena suasana pedesaan yang jauh dari deru mesin kendaraan serta udara segar bukan dari air conditioner. Memang benar, karena Osea ada di kawasan Sleman utara: Jl Turi-Pakem No 23, Blembem Lor, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
“Sedikit jauh dari kota. Tapi kesejukan dan keasrian interior resto ini tak dapat dibandingkan dengan jarak. Apalagi jalan raya utama sangat bagus, karena menuju wisata Kaliurang,” tambah Nuna. Atmosfer resto memang dapat menjadi ‘nilai tawar’ tersendiri disamping kualitas makanan.
Osea mengambil tema tropik yang serba terbuka. Seluruh kawasan dirancang apik menggunakan bahan interior lokal. “Sebagian besar material interior dan pernak-perniknya, kami beli di Kasongan Bantul,” kata Ny Intan Agung Sabar.
Ada yang istimewa, yakni kolam renang luas di taman yang disempurnakan pasir putih di tepian. Sehingga terkesan kita sedang erada di pantai. Tak hanya unik, pastinya juga Insragramable bingit! Sedang meja-meja makan ada di sekeliling kolam. Ada yang disetting di antara kerimbunan tumbuhan. Sangat natural dan cozy.
Nasi Campur Gunung Merapi
Setelah puas dengan atmosfer apik, baru kita santai memilih menu sesuai selera. Sore itu, satu teman memesan Nasi Campur – yang disajikan bagai gunung Merapi, dihias lauk-pauk. Katanya, enak dan mengenyangkan. Teman yang lain, nasi Garang Asem Solo yang segar.
Ada yang pesan Nasi Goreng Jawa yang kata teman itu: “Mantab, gurih, sedep, enggak berminyak..”. Saya pesan rawon komplit yang tidak cuma enak, tapi benar-benar rawon asli dimasak pakai keluwak. Rasanya jauh lebih enak dibanding rawon-rawonan karena dimasak pakai bumbu instant.
Hidangan penutup yang saya pilih adalah Carang Gesing dari pisang yang sangat legit. Teman-teman yang lain, pilih es krim yang disajikan berbagai gaya.
Karena hari belum malam benar, pesanan kami berlajut ke kopi, teh dan aneka minuman klasik yang menghangatkan senja menjelang malam. Obrolan semakin seru karena perut kenyang dan udara sejuk dari Gunung Merapi mulai menerpa.
Ternyata lidah kami tak cukup kuat iman. Ketika Nell Kalinin, salah satu Manajer Osea Resto menawarkan aneka camilan: bitterballen, pisang goreng, tahu cabai – tetap saja kami nikmati hingga resto harus tutup pukul 21.00 ... ***
