.
Jakarta (PM)- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia sepanjang Senin, 7 Februari 2022. Riis yang disiarkan Sabtu, 5 Februari 2022 menyebutkan, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan disertai angin kencang dan kilat atau petir. Bahkan di beberapa wilayah juga disertai gelombang laut dengan ketinggian 2,5 meter.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG dalam laman resminya www.meteo.bmkg.go.id menguraikan, penyebab cuaca ekstrem karena adanya pusat tekanan rendah yang terpantau di Samudra Hindia barat Australia yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya, sirkulasi siklonik terpantau di perairan sebelah barat Sumatera Utara dan di Samudra Hindia barat daya Banten yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Sumatera Utara, Aceh dan di Samudra Hindia barat daya Banten. Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Sumatera Barat hingga Lampung, dari Kep. Riau hingga Bangka Belitung, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan, dari Banten hingga Jawa Tengah, di Sulawesi bagian selatan, dan di Papua bagian tengah serta daerah konfluensi terpantau di Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores. Sulawesi Selatan, Bali-Nusa Tenggara Timur.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Pusat tekanan rendah, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Berikut ini wilayah-wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah: Aceh, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku.
Wilayah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang tetapi kemungkinan disertai kilat/petir dan angin kencang adalah: DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Barat.
Sementara itu, potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan Bali - NTB, mulai dari Selat Bali bagian Selatan., Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, hingga Samudera Hindia Selatan Bali - NTB.