.
Patmamedia.com(Sleman). Sampah merupakan persoalan multidimensi, bukan karena satu pihak saja. Pertama adalah perilaku masyarakat, kultural. Survei BPS pada tahun 2018 menyebut 72 persen masyarakat belum peduli tentang pengelolaan sampah.
Kedua, adalah masalah sampah plastik yang kian hari semakin banyak. Dan yang ketiga, adalah kurangnya kapasitas pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Guna mengurangi persoalan sampah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyelenggarakan program pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan dengan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani yang diresmikan oleh Bupati Sleman, Kustini SP, Kamis (21/12/2023).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani mengatakan, TPST ini dibangun di atas Tanah Kas Desa seluas 11.684 meter persegi, dengan tiga modul atau mesin pengelola sampah. Jangkauan layanan TPST Tamanmartani di kawasan Sleman timur yakni Kapanewon Kalasan, Prambanan, Berbah, dan Ngemplak. Kapsitas optimal adalah 80 ton/hari. Saat ini sedang berlangsung kegiatan konstruksi. Skema pengelolaan yang digunakan adalah mengolah sampah.
"(Dari 80-90 ton), 50 persennya menjadi RDF. Kan berat sampah itu (berkurang) karena dipilah dipres, beratnya kurang. Tidak ada timbunan sudahan. Boleh menempati ini kan harus zero waste," jelas Epiphana.
Dalam kesempatan itu Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan peresmian TPST mendukung upaya pengolahan sampah dari hulu sampai dengan ke hilir di Kabupaten Sleman.
Dari penghasil sampah sampai dengan pemanfaatan sampah residu. Keberadaan TPST ini tentunya akan menjadi salah satu solusi penanganan sampah di Kabupaten Sleman. Tamanmartani ini mendukung upaya pengolahan sampah dari hulu sampai dengan ke hilir di Kabupaten Sleman.
"Harapannya dengan diresmikannya TPST Tamanmartani, akan menjadi salah satu sarana pengelolaan sampah serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan seluruh warga masyarakat Sleman untuk mengurangi dan mengelola sampah. Keberadaan TPST Tamanmartani akan semakin mengoptimalkan pengelolaan sampah sesuai dengan aturan yang berlaku di Kabupaten Sleman," ujar Kustini.
Stategi Penanganan Sampah
Strategi Pemkab Sleman dalam penanganan sampah juga diupayakan melalui penanganan sampah yang dimulai dari hulu hingga tingkat hilir. Di tingkat hulu, peran serta masyarakat secara swadaya dalam diarahkan untuk mengelola sampah organik secara mandiri. Selain masyarakat juga diarahkan untuk menerapkan pengelolaan sampah berbasis 3R(reduce, reuse, dan recycle)
Masyarakat dilibatkan untuk mengolah sampah layak jual dan layak daur ulang melalui kegiatan bank sampah dan sedekah sampah. Gerakan ini diharapkan dapat diterapkan diseluruh padukuhan.
Sedangkan ditingkat kalurahan, pengelolaan sampah di optimalkan melalui BUMKal. Adapun ditingkat hilir dilakukan pembangunan TPST di setiap kawasan, sesuai pembagian rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sleman.