.
Dirjen Tanaman Pangan Kemtan RI, Yudi Sastro bersama Wabup Danang Maharsa memanen padi di Slarongan Sendangmulyo Minggir. (PM-ist)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Kabupaten Sleman kembali mencatatkan kontribusi strategis dalam ketahanan pangan nasional. Hal ini ditandai dengan kunjungan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam kegiatan panen padi dan percepatan tanam di Slarongan, Kalurahan Sendangmulyo, Kapanewon Minggir, Selasa (20/5).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional swasembada pangan yang terus digalakkan pemerintah guna menjaga kestabilan stok dan distribusi beras nasional.
Dirjen Yudi menyampaikan, saat ini stok beras pemerintah yang dikelola Bulog hampir mencapai 4 juta ton—angka yang belum pernah tercapai selama lebih dari setengah abad.
“Capaian ini adalah hasil kerja keras siapa? Ya petani yang utama dan juga petugas-petugas di lapangan seperti penyuluh dan dinas terkait. Serta insyaallah kita akan mengekspor beras dan jagung dalam waktu dekat karena stok yang cukup tinggi,” ujar Yudi.
Yudi menambahkan, upaya percepatan tanam akan terus digencarkan secara berkelanjutan. Di wilayah Sendangmulyo sendiri terdapat 600 hektar lahan yang sangat potensial untuk mendukung produktivitas pertanian.
Ia juga menegaskan pentingnya mendengarkan langsung kebutuhan petani di lapangan agar program swasembada pangan bisa berjalan optimal.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat kepada Sleman.
Ia menganggap terpilihnya Sleman sebagai lokasi percepatan tanam sebagai bentuk kepercayaan yang patut disyukuri.
“Sebuah kebanggaan Kabupaten Sleman terpilih sebagai salah satu lokasi percepatan tanam padi Kementan RI. Semoga kami dapat terus mempertahankan capaian luas tanam dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan baik di Kabupaten Sleman maupun DIY serta mewujudkan swasembada pangan,” ungkap Danang.
Danang juga menyampaikan, Pemkab Sleman berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik melalui kebijakan maupun fasilitasi pertanian di lapangan.
Hingga April 2025, realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) di Sleman tercatat 5.033 hektar, dan total realisasi tanam hingga Mei 2025 mencapai 16.696 hektar.
Sementara itu, luas panen hingga akhir April mencapai 12.450 hektar dengan produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 123.784 ton atau setara 46.118 ton beras.
Sebagian hasil panen tersebut diserap oleh Bulog sebanyak 21.873 ton dengan harga Rp6.500 per kilogram.
“Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras para petani, penyuluh pertanian, serta dukungan teknologi dan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah. Saya mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menyukseskan program swasembada pangan dan semoga menjadi titik tolak menuju pertanian Sleman maju, mandiri dan modern,” pungkas Danang.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Kementan RI juga menyalurkan sejumlah bantuan untuk kelompok tani di Sendangmulyo.
Bantuan tersebut meliputi traktor rotary dan pupuk hayati cair (PHC) Extragen untuk Kelompok Tani (KT) Manunggal Karyo Slarongan, PHC Extragen untuk KT Klepu Makmur, benih padi untuk 15 hektar kepada KT Lumintu Lestari Planggokan, serta benih padi untuk 20 hektar bagi KT Dadi Mulyo Prapak Kulon.(atm)