.
Tradisi Wiwitan di Pakukuhan Mutihan, Prambanan. (PM- Setda Sleman)
Sleman (PM)- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menghadiri upacara prosesi Wiwitan serta Kirab Budaya yang diadakan masyarakat di Padukuhan Mutihan, Madurejo, Prambanan, Kamis (5/5). Wabub mengapresiasi sekaligus berterimakasih kepada masyarakat dan Kelompok Tani Eko Mulyo yang telah menginisiasi acara tersebut.
"Ini adalah tradisi nenek moyang kita yang harus kita lestarikan bersama," ujar Danang Maharsa dalam sambutannya di acara tersebut.
Danang Maharsa menyebutkan, tradisi Wiwitan merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat atau petani saat hendak melakukan panen padi. Wabub berharap, tradisi yang mulai tergerus zaman ini bisa digiatkan kembali agar lestari.
"Harapan saya acara wiwitan di Madurejo ini nantinya bisa dijadikan contoh oleh daerah lainnya," kata Danang.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Tani Eko Mulyo, Widodo. Menurutnya Wiwitan merupakan cara para petani untuk bersyukur kepada Sang Pencipta. Wiwitan juga merupakan harapan serta doa para petani agar selalu diberikan hasil panen yang baik nantinya.
"Dulu sekitar tahun 1961-1963 ada kekeringan sehingga petani tidak bisa menghasilkan. Lalu setelah itu ada hama tikus dan wereng juga. Kemudian setelah itu para petani memohon kepada Tuhan YME agar tanamannya bisa bagus, maka dilakukan upacara wiwit," jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut Widodo, merupakan implementasi dari Dana Istimewa Pemerintah DIY. Wiwitan di Padukuhan Mutihan ini telah dilakukan sebanyak tiga kali, namun sempat terhenti beberapa waktu akibat pandemi Covid-19. Selalnjutnya ia berterimakasih kepada kepada Pemerintah DIY, Pemkab Sleman, dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.***
Editor: Muh Sugiono