.
YOGYA (PM)- Konsumen makanan kemas untuk oleh-oleh, kini dapat ikut mengawasi atau kontrol kualitas melalui media social. Keluhan wisatawan soal wingko berjamur (kadaluarsa) yang sempat viral di media sosial (medsos) sangat viral. Bahkan menarik perhatian Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sultan menilai kemungkinan kondisi serupa juga pernah terjadi saat sebelum PKL sepanjang Malioboro dipindah ke Teras Malioboro. Hanya saja waktu itu tidak ada yang menyampaikannya ke publik. Tapi karena saat ini mereka telah ditempatkan pada lokasi jualan yang khusus, Teras Malioboro, maka masyarakat ikut mengontrol kualitas produk.
"Mungkin dulu hal serupa juga pernah terjadi tapi tidak ada yang menyampaikan. Tapi begitu tempatnya berbeda, kualitas produknya jadi lebih banyak yang mengontrol, jadi baru ketahuan. Supaya hal serupa tidak terulang saya minta pedagang selalu mengecek barang dagangannya untuk memastikan tetap aman,"kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Senin (21/3).
Sultan meminta kepada para PKL yang berjualan di Teras Malioboro agar lebih sering mengecek barang dagangannya terutama yang menjual makanan. Jangan sampai kasus serupa (makanan berjamur) terulang lagi. Untuk itu harus sering dicek untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. Hal itu perlu dilakukan karena untuk jenis makanan seperti itu tidak bisa tahan terlalu lama.
"Pedagang yang jualan di Teras Malioboro pasti sudah melalui verifikasi. Jadi saya minta kualitas produknya harus benar-benar di jaga. Salah satu caranya dengan lebih sering melakukan pengecekan,"ujar Sultan.
Menurut Sultan, dinas atau instansi terkait sebetulnya sudah melakukan pembinaan. Termasuk melakukan verifikasi kualitas produk dari para pedagang yang berjualan di Teras Malioboro. Kendati demikian, serupa bisa kembali terjadi kapan saja jika pedagang tidak melakukan kontrol terhadap makanan yang dijual.
"Pedagang yang masuk Teras Malioboro pasti sudah terverifikasi. Tetapi kalau makanan memang tidak tahan lama. Jadi mestinya yang punya toko warung itu mengecek jualannya, jangan malah jamur terus dijual kan gitu,"ujarnya.***
