Platinum

Peringati Hari Rabies Sedunia, Sleman Gelar Vaksinasi Rabies Gratis 125 Dosis

Wijatma T S
02 October 2024
.
Peringati Hari Rabies Sedunia, Sleman Gelar Vaksinasi Rabies Gratis 125 Dosis

(PM-ist)

Patmamedia.com (SLEMAN) – Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman menggelar vaksinasi rabies gratis memperingati hari Rabies sedunia, Rabu (2/10/2024) di UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan (Yankeswan) Sleman dengan kuota 125 dosis. Rabies adalah penyakit hewan menular pada anjing, kucing dan kera.

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono, mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada hewan rentan tertular penyakit rabies untuk mengurangi ancaman rabies dan dampak dari penyakit tersebut.

“Rabies perlu diwaspadai karena salah satu penyakit hewan yang bersifat zoonosis atau penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Penularan pada manusia melalui luka dan gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi,” katanya.

Dia menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk satu di antara delapan provinsi di Indonesia dengan predikat bebas Rabies. Hal itu berdasarkan SK Mentan Nomor 892/KPTS/TN.560/9/1997 tentang Pernyataan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Bebas dari Penyakit Anjing Gila (Rabies).

“Meskipun DIY sudah bebas rabies tapi Kabupaten Sleman tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini,” ujar Suparmono.

Suparmono mengungkapkan populasi hewan rentan rabies di Kabupaten Sleman diantaranya anjing 6.194 ekor, kucing 20.934 ekor, dan kera 80 ekor.

Pihaknya mencatat kasus gigitan hewan peliharaan rumah (HPR) di Kabupaten Sleman selama 2024 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dari Januari hingga Agustus tercatat sebanyak 42 kasus. Rinciannya gigitan anjing sebanyak 23 kasus, gigitan kucing 18 kasus dan gigitan kera 3 kasus.

Menurut Suparmono setiap terjadi kasus gigitan, pihak Dinas Kesehatan melalui Puskesmas akan koordinasi dengan Puskeswan setempat untuk menindaklanjuti kasus. Kemudian pihak Puskeswan akan memantau perkembangan dari hewan yang menggigit dengan mengisolasi selama 14 hari setelah menggigit.

“Agar bisa diketahui apakah hewan yang menggigit tersebut terinfeksi Rabies atau tidak. Jika hewan yang menggigit tersebut mati maka sampel jaringan otak akan dikirim ke BBVet Wates untuk diidentifikasi terhadap penyakit Rabies,” pungkasnya.

Griting

Baca Juga