.
Nampak beberapa peserta sangat serius ikuti prosesi ruwatan. (PM-Muhammad Afirin)
Bantul (PM) - Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrowinoto menggelar tradisi Ruwatan Murwokolo Nusantara , Minggu ( 28/08/2022 ).Acara budaya ini digelar di Candi Tirto Raharjo,Kasongan , Bantul.
Acara Ruwatan tersebut dipimpin langsung oleh Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrowinoto yang merupakan salah satu Dalang Ruwat yang ada di Indonesia yang sudah berpengalaman di berbagai ruwatan dalam dan luar negeri.
"Ruwatan Murwokolo Nusantara adalah salah satu bentuk kegiatan budaya yang berarti merawat pusaka yakni pusaka budaya terutama budaya Jawa yang dianut oleh para pendukungnya. Ruwatan ini menjadi salah satu bentuk sugestivitas diri seseorang akan keyakinan untuk melangkah pada pada situasi kehidupan yang lebih baik."jelas ki Kasidi saat dijumpai patmamedia.com dilokasi.
Ruwatan ini akan dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ruwatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi Sukerto (diri seseorang), namun juga dapat dipakai sarana ruwat usaha, ruat tanah, ruwat bangunan dan lain sebagainya. Intinya adalah memberikan angsar baik bagi manusia dan lingkungannya termasuk tempat (rumah) dan lain sebagainya.
Keyakinan yang baik entah itu keyakinan yang bersumber dari sistem keagamaan dan sistem budaya menjadi bentuk keyakinan tersendiri sebagai bagian jadi diri mereka.
Peristiwa ruwatan ini merupakan kegiatan budaya. Ruwatan sebagai bentuk kegiatan budaya yg diikuti lintas keyakinan, bangsa, agama, suku, dan latar belakang budaya. Juga sebagai budaya Jawa yang banyak dipengaruhi oleh cerita dan ajaran leluhur yang ada di dalam jagat pewayangan yang penuh dengan pitutur atau ajaran-ajaran baik agar manusia menemukan jati diri dalam kehidupannya.
" Saya berharapa peristiwa budaya seperti ini bisa terus dilakukan, diperlukan keikutsertaan dari para pemangku kepentingan terutama dari pihak pemerintah, komunitas, pribadi, dan swasta. Sehingga upaya Memetri budaya Jawa dapat terus terus dilakukan, "ucap Ki Kasidi berharap
Event Ruwatan Murwokolo akan diselenggarakan lagi nanti pada akhir tahun ini, Menyesuaikan dengan permintaan masyarakat yang terus berdatangan sebagai peserta Tentunya panitia terus menjaga kualitas ritual dan ubo rampe upacara lengkap dan sesuai dengan kaidah-kaidah dalam upacara ruwatan.
RM. Ryan Budi Nuryanto selaku panitia mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini diikuti 22 anak sukerto baik dari DIY, Palembang, Jakarta, Bali bahkan dari Belanda dengan usia termuda 11 tahun (Agata / Jogja) dan tertua 52 tahun (Maria/ Palembang).
" Untuk pelaksanaan ruwatan tahun ini, diikuti kurang lebih sekitar 22 anak yang berasal bukan hanya dari jogja sendiri, melainkan juga dari berbagai wilayah dari luar Yogya," ungkapnya
Ivanna Aulya (14 th) salah satu peserta dari WNA mengatakan sangat terkesan dengan kegiatan ruwatan ini dan akan mengajak teman-temannya untuk mengikuti dalam kesempatan selanjutnya
" Saya sangat senang bisa ikut acara ini,dan kedepan,saya pasti ajak teman - teman saya untuk juga bisa ikut dalam acara budaya ini,"tuturnya
Nampak para peserta sangat khusuk mengikuti jalannya seluruh prosesi ritual dengan penyerahan uba rampe, pagelaran wayang ruwat dengan lakon Murwokolo. Termasuk pembacaan kidung dan doa, hingga pengguntingan rambut sampai siraman 7 sumber mata air, luwaran dan berakhir dengan larungan yang juga diikuti oleh para keluarga dari para peserta ruwatan.
"Terima kasih semoga ruwatan ini tetap menjadi salah satu kegiatan budaya yang berfungsi sebagai pemeliharaan pusaka budaya dan memberi manfaat dan keuntungan bagi masyarakat terutama masyarakat pendukungnya," pungkas Ryan saat memberikan keterangan kepada awak media.
Hadir pula pada acara tersebut Profesor Dr. Timbul Raharjo, M.Hum selaku seniman dan budayawan yang menyatakan bahwa ruwatan merupakan sebuah peristiwa budaya.***
Editor: Muh Sugiono