Platinum

40 WARTAWAN IKUTI KLW PWI DIY, Perkuat Kompetensi dan Hargai Waktu

Muh Sugiono
20 March 2022
.
40 WARTAWAN IKUTI KLW PWI DIY,  Perkuat Kompetensi dan Hargai Waktu

Sebanyak 40 wartawan di DIY mengikuti KLW yang diselenggarakan oleh PWI DIY.(PM/Nadi Mulyadi)

Yogyakarta (PM)  – Sekitar 40 wartawan dari berbagai media massa di Yogyakarta mengikuti Karya Latih Wartawan (KLW) tahun 2022 yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di aula kantor PWI DIY, Jalan Gambiran 45 Yogyakarta, Sabtu (19/3).  Mengusung tema 'Wartawan Profesional Menangkan Pertempuran Lawan Pandemi', penyelenggaraan KLW didukung Bank BRI dan dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

KLW diselenggarakan untuk menambah bekal pengetahuan bagi para wartawan sebelum mengikuti  Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) pada akhir Maret 2022 mendatang. Selama satu hari para peserta mendapatkan penguatan materi mengenai rambu-rambu hukum pers dan kode etik jurnalistik serta pedoman pemberitaan ramah anak.

Ketua PWI DIY, Hudono SH menuturkan, selain menambah bekal bagi wartawan menjelang UKW,  tujuan lain diadakannya KLW adalah untuk merekrut wartawan yang belum tergabung dalam organisasi profesi wartawan, dapat bergabung dengan PWI. Hal ini penting, agar wartawan tersebut mendapat perlindungan saat menjalankan aktivitas jurnalistiknya.

"Kadang ada rekan wartawan yang berurusan dengan kasus hukum saat melakukan peliputan. Kalau belum menjadi anggota PWI, kita tidak bisa memberikan advokasi. Tapi kalau sudah menjadi anggota PWI, kita akan memberikan pendampingan lewat Divisi Hukum PWI DIY," kata Hudono di sela kegiatan.

Dalam konteks media massa, demikian Hudono, di mana banyak platform yang dimanfaatkan, keberadaan organisasi wartawan menjadi kebutuhan yang mendesak. Organisasi PWI DIY menjadi tempat bagi para wartawan untuk merancang masa depan pers, berkoordinasi, membangun jaringan dan relasi yang kuat guna mewujudkan pers yang profesional dan independen.

"Ketika menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, wartawan harus tetap menjaga independensi. Karena itu marwah dari pers yang harus profesional dan independen," tandasnya.

Disiplin Waktu

KLW menghadirkan para narasumber kompeten di bidangnya dari PWI DIY, yaitu  Dra Esti Susilarti MPd MPar (Wakil Ketua PWI DIY Bidang Pendidikan), Drs Sihono HT MSi (Ketua Dewan Kehormatan Provinsi/DKP PWI DIY) dan Hudono sendiri.

Berbicara di hadapan para peserta KLW itu, Dra Esti Susilarti menekankan pentingnya disiplin waktu selama mengikuti seluruh materi UKW. Menurutnya sangat disayangkan jika bekal materi yang sudah disiapkan sebaik-baiknya akhirnya harus tersandung oleh hal-hal teknis atau tidak disiplin waktu dalam mengikuti ujian.

“Banyak pengalaman pahit peserta yang harus gugur hanya karena terlambat beberapa menit memasuki kelas ujian,” ungkapnya.

Keterlambatan seperti itu, lanjut Esti Susilarti, tidak boleh terjadi lagi dalam penyelenggaraan UKW 2022. Disebutkan, PWI DIY pernah menorehkan prestasi gemilang dimana seluruh peserta UKW lulus 100 persen. Namun pada penyelenggaraan selanjutnya prestasi itu terlepas hanya karena banyak peserta yang tidak disiplin. Ia berharap semua peserta UKW tahun ini bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebagai wartawan yang kompeten sehingga prestasi di atas bisa direbut kembali.

Selain itu disampaikan presentasi dari Bank BRI yang disampaikan secara daring oleh Roma Simanjuntak (Corporate Communication Bank BRI). "KLW ini juga terkait dengan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang akan diselenggarakan oleh PWI DIY, 30-31 Maret 2022 ini. Dalam KLW disampaikan kisi-kisi uji kompetensi, sehingga penting disimak oleh peserta," katanya.

Wakil Walikota Yogyakara, Heroe Poerwadi berharap wartawan media massa menjadi obor penerang bagi masyarakat di tengah derasnya arus informasi. Pasalnya, dengan banyaknya informasi terutama yang beredar di media sosial, justru membuat masyarakat semakin bingung. Jangan sampai masyarakat mengonsumsi berita bohong/hoaks yang informasinya berbeda dengan fakta.

"Wartawan dengan budaya kerja yang sesuai kode etik jurnalistik (berimbang, selalu mengkonfirmasi) diharapkan menjadi penerang masyarakat dan penjaga kebenaran informasi. Saat ini semua orang bisa menulis, memotret, memvideo dan memposting informasi, disinilah pentingnya sertifikasi kompetensi wartawan," pungkasnya. ***g

 

 

Griting

Baca Juga