.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ir. Suparmono, MM
Sleman(PM)- Terdapat 63 Desa Wisata (Dewi) tersebar ke 86 desa di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dari jumlah tersebut, 43 diantaranya masuk kategori Desa Wisata Berkualitas yang dikukuhkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati. Sedangkan 20 Dewi lainnya masih rintisan dengan SK Kepala Dinas Pariwisata.
“Itu catatan terhitung sampai dengan awal tahun 2022,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ir. Suparmono, MM saat ditemui Patmamedia.com di kantornya, Rabu (2/2).
Dinas Pariwisata Sleman, demikian Parmono, berkomitmen untuk menjadikan semua Desa Wisata yang tersebar di wilayahnya sebagai destinasi andalan yang mampu memikat para wisatawan yang datang dari segala penjuru.
Parmono menjelaskan, standar minimal Desa Wisata kategori sehat dan berkualitas, memiliki lokasinya yang aman, bersih lingkungan dan mempunyai daya tarik yang besar untuk memikat wìsatawan lokal maupun manca negara.
Daya tarik terbesar sebuah Desa Wisata yang menjadi incaran banyak wisatawan, menurut Parmono, justru segala hal yang berbau etnik. Misal makanan khas, seni dan budaya dan keunikan di sebuah desa. Selain itu, kekompakan warga dan pamong dalam menjalin hubungan dengan mitra -mitra kerja seperti perguruan tinggi dan lenbaga terkait juga sangat menentukan keberhasilan sebuah Desa Wisata.
Melalui kemitraan yang solid dengan dukungan fasilitas serta sember daya manusia (SDM) yang andal, lanjut Parmono, maka Desa Wisata akan sehat dan berkembang pesat. “ Wisatawan yang berkunjung ke sebuah Desa Wisata yang memesona, pasti akan kerasan akan datang lagi di lain kesempatan, “ ungkapnya.
Suparmono tidak menampik kenyataan, bahwa situasi pandemi telah mengakibatan sektor wisata menjadi lesu. Namun di masa pemulihan ini banyak Desa Wisata mulai bersolek, berbenah diri dan bangkit kembali membangun jaringan dan mitra-mitra kerja baru untuk mendukung pengembangan menjadi lebih baik.
Dalam situasi yang belum sepenuhnya normal seperti sekarang ini, lanjutnya, lebih memiliki sedikit Desa Wisata namun berkualitas ketimbang jumlahnya banyak namun keadaannya biasa-biasa saja. "Dulu pernah Sleman memilik sekitar 110 Desa Wisata yang tersebar di setiap kalurahan. Namun dari jumlah tersebut yang aktif hanya 75 persen.”
Karena itu Parmono berharap, sèmua Desa Wisata yang sudah berjalan lancar dan sehat tetap harus meningkakan perawatan dan pelayanannya . Disamping juga melakukan pembinaan pada warga, pamong dan mitra kerja dalam uapya menggaet lebih banyak wisatawan yang berkunjung.***g