.
Eks Gedung Societeits Gebouw ‘Harmonie’ yang difungsikan menjadi Museum Probolinggo dan Museum Rasulullah.(PM-Roberto Gusta)
Kota Probolinggo (PM) – Museum Probolinggo menarik perhatian bagi yang mengunjungi museum di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Di bangunan gedung tersebut terdapat dua museum, yaitu Museum Probolinggo dan Museum Rasulullah SAW (Shalallaahu Alaihi Wassalaam).
Keberadan museum di Kota Probolinggo menjadi pembicaraan menarik antara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolingo Fadjar Purnomo bersama unsur pimpinan DPRD Kulonprogo dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Selasa (19/7).
“Pengelola museum berbeda meskipun dalam satu bangunan gedung. Museum Probolinggo dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Probolinggo. Sedangkan untuk Museum Rasullah pengelolaan dilakukan oleh pihak ketiga,” ujar Fadjar Purnomo.
Museum Probolinggo dan Museum Rasulullah menempati eks Gedung Societeits Gebouw ‘Harmonie’ yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda sekitar tahun 1814.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Museum Probolinggo, dulunya gedung tersebut menjadi tempat berkumpul untuk bersantai para priyayi Belanda, tempat pertunjukan musik klasik, berdansa, bermain bilyar dan bersosialisasi.
Untuk menjaga kelestarian warisan budaya dan nilai sejarah eks Gedung Sucieteits Gebouw ‘Harmonie’ pada tahun 2013 ditetapkan sebagai benda cagar budaya oleh Wali Kota Probolinggo HM Buchori.
Museum Probolinggo yang bertujuan untuk melestarikan benda sejarah, seni dan budaya diresmikan pada 5 Mei 2011. Kemudian di raung sebelah yang masih dalam satu gedung difungsikan memjadi Museum Rasulullah diresmikan pada 22 Oktober 2020.
Museum Rasulullah mengoleksi benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Di antara koleksinya meliputi surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alaskaki, baju perang, pedang sayidina Khalid bin Walid dan benda bersejarah Islam lainnya.
Pemandu Museum Probolinggo Abdulah Kamal mengungkapkan Museum Probolinggo mengoleksi benda sejarah, seni dan budaya yang keseluruhan mencapai sekitar 660 item. “Koleksi benda sejarah, seni dan budaya dikelompokkan menjadi delapan kategori,” ujarnya.
Koleksinya meliputi benda arkeologika, etnografika, pusaka, historika, numistatika, filologika, keramologika dan teknologika. “Di halaman museum ada koleksi pesawat pesawat NOMAD P 803, lokomotif uap dan replika perahu nelayan di Probolinggo,” tambahnya.***
Kota Probolinggo (PM) – Museum Probolinggo menarik perhatian bagi yang mengunjungi museum di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Di bangunan gedung tersebut terdapat dua museum, yaitu Museum Probolinggo dan Museum Rasulullah SAW (Shalallaahu Alaihi Wassalaam).
Keberadan museum di Kota Probolinggo menjadi pembicaraan menarik antara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolingo Fadjar Purnomo bersama unsur pimpinan DPRD Kulonprogo dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Selasa (19/7).
“Pengelola museum berbeda meskipun dalam satu bangunan gedung. Museum Probolinggo dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Probolinggo. Sedangkan untuk Museum Rasullah pengelolaan dilakukan oleh pihak ketiga,” ujar Fadjar Purnomo.
Museum Probolinggo dan Museum Rasulullah menempati eks Gedung Societeits Gebouw ‘Harmonie’ yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda sekitar tahun 1814.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Museum Probolinggo, dulunya gedung tersebut menjadi tempat berkumpul untuk bersantai para priyayi Belanda, tempat pertunjukan musik klasik, berdansa, bermain bilyar dan bersosialisasi.
Untuk menjaga kelestarian warisan budaya dan nilai sejarah eks Gedung Sucieteits Gebouw ‘Harmonie’ pada tahun 2013 ditetapkan sebagai benda cagar budaya oleh Wali Kota Probolinggo HM Buchori.
Museum Probolinggo yang bertujuan untuk melestarikan benda sejarah, seni dan budaya diresmikan pada 5 Mei 2011. Kemudian di raung sebelah yang masih dalam satu gedung difungsikan memjadi Museum Rasulullah diresmikan pada 22 Oktober 2020.
Museum Rasulullah mengoleksi benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Di antara koleksinya meliputi surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alaskaki, baju perang, pedang sayidina Khalid bin Walid dan benda bersejarah Islam lainnya.
Pemandu Museum Probolinggo Abdulah Kamal mengungkapkan Museum Probolinggo mengoleksi benda sejarah, seni dan budaya yang keseluruhan mencapai sekitar 660 item. “Koleksi benda sejarah, seni dan budaya dikelompokkan menjadi delapan kategori,” ujarnya.
Koleksinya meliputi benda arkeologika, etnografika, pusaka, historika, numistatika, filologika, keramologika dan teknologika. “Di halaman museum ada koleksi pesawat pesawat NOMAD P 803, lokomotif uap dan replika perahu nelayan di Probolinggo,” tambahnya.***