.
Petenis putri asal Belarusia, Aryna Sabalenka menegaskan, hanya akan menilai 2022 sebagai tahun yang sukses jika dirinya berhasil menjuarai nomor tunggal putri turnamen tenis Grand Slam. Sepanjang kariernya, petenis peringkat dua dunia ini belum sekalipun memenangi gelar juara turnamen Grand Slam.
Kini, Sabalenka rajin mempersiapkan diri menyambut gelaran turnamen grand slam perdana, Australia Open yang akan berlangsung di Melbourne, pertengahan Januari mendatang.
Pekan ini, Sabalenka yang sudah mengoleksi 10 titel juara tunggal putri WTA (World Tennis Association) akan mengawali kiprahnya dengan mengikuti Adelaide International. Dalam turnamern ini ia ditempatkan sebagai unggulan kedua, di belakang petenis tuan rumah yang juga berperingkat satu dunia, Ashleigh Barty.
Rekor Sabalenka di turnamen Grand Slam sejauh ini baru bisa melewati babak 16 besar. Yakni ketika mencapai semifinal Wimbledon dan US Open tahun lalu. Dalam dua semifinal itu dia selalu kalah tiga set. Petenis berusia 23 tahun itu mengaku, rasa gugup telah membuatnya gagal dalam kedua kesempatan itu. Dia bertekad tak akan mengulanginya tahun ini.
"Saya pikir dua pertandingan di mana saya kalah dalam semifinal adalah langkah kecil untuk mewujudkan mimpi ini," kata Sabalenka kepada wartawan di Adelaide seperti dikutip AP. "Kini saya kira tidak akan gugup lagi dalam semifinal Grand Slam," sambungnya.
Sabalenka mendapatkan bye pada putaran pertama turnamen Adelaide. Berikutnya akan menghadapi petenis Slovenia, Kaja Juvan pada babak kedua.