.
Petugas medis melakukan perawatan pasien di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (4/7/2021). (PM-ANT)
Sleman (PM) - Bangsal perawatan pasien COVID-19 di RSUD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada pekan kedua Februari 2022 terisi 33 persen atau tinggal tersisa 77 persen menyusul terjadinya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sleman dalam beberapa hari terakhir.
Direktur RSUD Sleman Novita Krisnaeni mengungkapkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien COVID-19 di RSUD Sleman hingga Kamis (10/2) telah mencapai 33 persen dari total sebanyak 33 tempat tidur.
Lebih jauh ia mengatakan, terdapat 11 pasien COVID-19 yang kini menjalani perawatan di RSUD Sleman. Pasien tersebut, demikian Novita, umumnya mengalami gejala sedang, seperti panas, batuk pilek dan badan lemas.
Sementara mengenai persediaan obat-obatan dan kebutuhan pelayanan medis pasien COVID-19 di RSUD Sleman saat ini disebutkan juga masih mencukupi. RSUD yang popular dengan sebutan RS Murangan itu telah mengantisipasi dengan baik terjadinya lonjakan kasus COVID-19.
"Untuk ketersediaan obat-obatan, oksigen dan vitamin saat ini dipastikan masih sangat mencukupi dan aman," ungkapnya.
Selanjutnya jika bangsal yang telah disiapkan tersebut penuh, pihak rumah sakit akan menambahnya dengan Bangsal Alamanda 1 dan Bangsal Kenanga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro, mengatakan bahwa keterisian selter isolasi terpadu (isoter) di Asrama Haji Sleman sampai dengan 11 Februari pukul 07.00 pagi telah terisi 48 pasien dari 136 tempat tidur yang tersedia. Sedangkan di selter Isoter Rusunawa Gemawang, dari 101 tempat tidur telah terisi 54 orang. (Ant/Jat)***g