.
Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo memberikan penjelasan kepada wartawan di depan ruang Arjuna gedung BBPPM DIY, Jl.Parasmya Sleman, didampingi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Minggu (2/4/2023). (PM - Jatmo)
Sleman (PM) - Tak kurang 26 dari 1.000 perempuan di Indonesia pernah hamil pada usia 15-19 tahun. Hal ini diungkap Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo usai melantik para Duta Generasi Berencana (Genre) se-Kabupaten Sleman di Kantor Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat DIJ, Minggu (2/4).
Kepada awak media, Hasto mengatakan angka tersebut terbilang cukup tinggi meskipun sudah mengalami penurunan. Usia ideal menikah bagi perempuan adalah 21 tahun, sedangkan rata-rata perempuan dan laki-laki aktif berhubungan seks pada usia 16 tahun hingga 17 tahun. Padahal, rata-rata perempuan menikah pada usia 20 tahun.
“Ini agak ngeri. Sisanya berarti hubungan seks di luar nikah. Makanya, kampanye Genre ini termasuk mencegah itu,” katanya.
Baca juga : Komitmen Bina Generasi Muda, Kustini Kukuhkan Duta Genre Tingkat Kalurahan
Hasto kembali menegaskan hamil pada usia yang terlalu dini akan mendatang risiko. Seperti meningkatnya angka kasus kanker mulut rahim. Untuk itu, melalui Duta Genre pihaknya mengampanyekan 3 Zero, yakni tidak akan nikah pada usia muda, tidak ada seks bebas atau di luar nikah dan tidak ada narkotika atau napza.
Menyinggung kualitas dan prestasi Genre, Hasto menilai sebenarnya anak-anak yang masuk Genre itu cirinya sudah kelihatan. Mereka adalah anak-anak yang tekun dan rajin belajar, bila ada perdebatan akan sangat ilmiah.
“Saya yakin dan merasa optimis bahwa mereka tidak harus menjadi pegawai, tidak harus menjadi PNS, tetapi menjadi orang-orang yang sukses yang berpikiran maju. Harapan kami seperti itu sebetulnya,” pungkasnya.
Sementara itu selaku Ayah Genre di DIY Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara menyampaikan akan gencar melakukan sosialisasi. Target utamanya pada para generasi Z. Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Pemprov DIY terutama Biro Tata Pemerintahan dan dengan Bupati dan Walikota di DIY untuk melaksanakan rogram-program yang berkaitan dengan BKKBN.
“Kita ini punya program yang berkaitan dengan BKKBN terutama generasi berencana dan juga Stunting dan akan mensosialisasikan bahwa pernikahan dini itu harus terencana dari segi kesehatan dan juga dari segi pergaulan,” jelasnya.