Platinum

Batik Allussan Berdayakan Tenaga Lokal dan Peduli Lingkungan

Nadi Mulyadi
25 November 2024
.
Batik Allussan Berdayakan Tenaga Lokal dan Peduli Lingkungan

Pemilik usaha batik Allussan, Sri Lestari bangga dengan hasil karyanya. (PM-Nadi Mulyadi)

Patmamedia.com (Sleman) – Batik bukan hanya warisan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi peluang pemberdayaan ekonomi lokal. Hal ini diwujudkan oleh Batik Allussan yang dikelola oleh Sri Lestari, pengusaha batik dari Dusun Jodag, Desa Sumberadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta. Usaha yang dirintis sejak 1 Maret 2005 ini berkembang pesat berkat kecintaan Sri Lestari terhadap seni batik dan filosofi yang terkandung dalam setiap motifnya.

Sri Lestari memulai perjalanannya dengan membuat batik untuk teman-teman desainer, yang kemudian mendorongnya untuk mendirikan usaha sendiri. "Saya membuat usaha juga harus memperhatikan legalitas karena itu penting. Pasar internasional juga akan lebih percaya kalau produk kita berizin sehingga untuk berjualan ke sana lebih mudah," ujar Sri saat ditemui di showroom Batik Allussan di Mlati.

Kini, Batik Allussan telah memiliki pangsa pasar internasional seperti Singapura, Australia, Belanda, dan Timur Tengah. Sri selalu meneliti kebutuhan pasar sebelum menawarkan produknya. "Kualitas produk harus terus ditingkatkan. Bisnis yang bagus tidak hanya mengejar materi, tetapi juga prestasi," tegasnya.

Cinta Lingkungan dan Pemberdayaan Tenaga Lokal

Batik Allussan tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga peduli lingkungan. Motif-motif batiknya terinspirasi oleh keindahan alam, seperti tumbuhan, bunga, dan hewan. Selain itu, limbah produksi batik diolah kembali menjadi produk bermanfaat, seperti lilin dari malam dan arang untuk media tanam. Limbah cair digunakan untuk menyirami tanaman langka dan obat-obatan.

Kepedulian Sri juga diwujudkan dengan memberdayakan warga sekitar. Puluhan tenaga kerja lokal dilibatkan, baik sebagai karyawan tetap maupun harian. "Saya berharap Batik Allussan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," kata Sri.

Batik Allussan juga berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan menerima kunjungan dari pelajar hingga mahasiswa untuk bertukar ilmu. Tak hanya itu, produk Batik Allussan telah tampil di berbagai ajang fesyen, seperti di Jogja Expo Center dan Balai Kota Solo, serta memenangkan penghargaan nasional, termasuk Sidokaryo dari Disnakertrans DIY pada 2014 dan Paramakarya dari Presiden Joko Widodo pada 2015.

Hingga 2024, Batik Allussan terus berkembang dengan showroom di Sumberadi dan gerai di berbagai hotel serta mal di Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan inovasi tanpa henti, Batik Allussan tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membawa nama Indonesia ke panggung internasional.***

Griting

Baca Juga