.
Ki Bambang Widodo menyerahkan potongan tumpeng kepada Dedi Luqman J Uton (Foto: Istimewa)
Sleman, (PM) Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY menggelar Bedah Buku “Panca Dasa Warsa Kencana Barahmus”, Senin (8/8/2022). Bertempat di Ruang Serbaguna Museum Monumen Yogya Kembali, Jl. Ringroad Utara Yogyakarta, acara ,digelar untuk memperingati Hari Jadinya ke 51 tahun, sekaligus menandai Festival Museum Yogyakarta 2022.
Mengusung tema "Penguatan Museum Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing DPSP Borobudur", bedah buku diselanggarakan bekerja sama dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) dan dibuka oleh Plt Dirut BOB yang diwakili Yustinus Sigit Widiyanto.
Tampil sebagai nara sumber: KRT Thomas Haryonagoro (Ketua Umum Barahmus DIY Th. 2006-2014), Ki Bambang Widodo dan para pembahas/penanggap : Dr. Reviyanto Budisantosa, M.Arch (Ketua Dewan Kebudayaan DIY), Dr. Drs. Agus Rochiyardi, MM (Direktur Pemasaran BOB), Dr. Masduki, S.Ag, M.Si, M.A (Dosen UII/Pemerhati budaya)), Drs. Octo Lampito, M.Pd (Pemimpin Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat), dipandu oleh Moderator Dr. Drs. Hajar Pamadhi, MA.Hons (Dosen UNY/Ketua Tim Penyunting Buku).
Acara bedah buku didahului pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum Barahmus DIY diserahkan kepada Yustinus Sigit Widiyanto dan Dedi Luqman J Uton (Kepala Museum SHK SS, Anggota Barahmus DIY termuda).
Buku setebal 277 halaman itu ditulis 49 orang Pengurus Barahmus DIY, Kepala Museum dan para pemerhati museum, menjadi penanda perjalanan sejarah 50 tahun Barahmus DIY dalam berjuang dan mengabdi. Melihat jumlah museum di DIY dan keseriusan pengelolaannya, agaknya sangat layak jika kota ini bertambah predikatnya sebagai Kota Museum.
Terkait wacana tambahan predikat itu diungkapkan Ketua Barahmus DIY Ki Bambang Widodo di sela bedah buku. Menurut Ki Bambang, ada keinginan agar predikat Kota Museum menjadi salah satu predikat di antara semua predikat yang sudah melekat di Kota Yogyakarta selama ini.
“Bukan hanya karena jumlahnya, namun juga dukungan kualitas museum di DIY yang memiliki nilai sejarah yang kuat dan bukti sejarah dari para pahlawan nasional di museum-museum tersebut,” tuturnya.
Pembicara Bedah Buku Panca Dasa Warsa Kencana Barahmus, KRT Thomas Haryonagoro menyampaikan arti penting Kota Yogyakarta dalam perkembangan museum di tanah air. Dalam buku “Panca Dasa Warsa Kencana Barahmus”, lanjut mantan Ketua Barahmus tersebut , menyebutkan Kota Yogyakarta dalam pusaran sejarah di mana Yogyakarta menjadi tempat diselenggarakan Konferensi Museum pertama dan disepakati berdirinya Asosiasi Museum pada bulan Juli 1936.
Bedah buku dalam rangka peringatan 51 Tahun Barahmus sekaligus menandai rangkaian Festival Museum Yogyakarta 2022 yang akan digelar berupa Pameran, Sarasehan, Wajib Kunjung Museum maupun karnaval museum pada hari Museum Indonesia ke 7 tanggal 12 Oktober 2022. ***
Editor: Muh Sugiono