.
Bedah Buku Berpaling Kepada Sistem Among di Kampus UST Yogyakarta. (PM-Muh Sugiono)
Yogyakarta (PM) -- Di tengah kegamangan implementasi sistem Merdeka Belajar yang dicanangkan Kemendikbud, kehadiran buku berjudul 'Berpaling Kepada Sistem Among' - Bunga Rampai Ketamansiswaan, Permuseuman dan Kemasyarakatan' seolah mengingatkan pentingnya merunut kembali Sistem Among yang merupakan gagasan besar Ki Hadjar Dewantara.
“Dari judulnya saja, buku ini tidak sekadar menarik tapi juga mengajak kita untuk menoleh kembali dan mempelajari Sistem Among dengan jiwa merdeka dan kemandirian,” kata Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd selaku Ketua Dewan Pendidikan DIY dalam Bedah Buku karya Ki Bambang Widodo tersebut, di kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Jalan Batikan, Kamantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (25//2022).
Bedah buku diselenggarakan bersamaan momentum Kongres XXII Persatuan Tamansiswa, 25-28 Oktober 2022, diikuti ketua-utusan-peninjau cabang-cabang Tamansiswa se-Indonesia. Buku setebal 285 halaman tersebut merupakan kumpulan artikel karya Ketua Barahmus DIY Ki Bambang Widodo yang pernah dimuat di sejumlah media ternama tanah air.
Adapun narasumber yang dihadirkan untuk membedah buku tersebut adalah Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd (Ketua Dewan Pendidikan DIY), Drs Octo Lampito MPd (Pimpinan Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat) dengan moderator Dr Hajar Pamadhi MA. Sedangkan pengantar disampaikan Tri Suparyanto MM (Ketua Penyelenggara), Dr drh Munawaroh (Ketua Umum PKBTS) dan dibuka Rektor UST Yogyakarta Prof Pardimin MPd PhD.
Diungkapkan, Merdeka Belajar sebenarnya merupakan pengejawantahan Sistem Among yang dikonsep Ki Hadjar Dewantara, pendiri perguruan kebangsaan Tamansiswa. Namun menurut Prof Dr Sutrisna Wibawa, harus diakui masih banyak guru yang belum berhasil implementasikan sistem pendidikan tersebut. Untuk itu perlu mempelajari kembali ajaran-ajaran Ki Hajar Dewantoro menciptkan metode belajar secara merdeka, mandiri sesuai potensi diri, alam lingkungan dan sosio-kulturnya sebagaimana cita-cita Merdeka Belajar
"Guru harus ajur ajer dan memperlakukan siswa sebagaimana anak sendiri dengan sikap welas asih. Itulah makna among, momong, ngemong," ujarnya.
Buku Bepaling Kepada Sistem Among, ditulis Ketua Baharmus DIY Ki Bambang widodo, S.Pd, M.Pd, sebagai penanda usianya yang ke-64 tahun. Penulis asal Yogyakarta kelahiran 5 Juli 1958 itu dikenal sebagai sosok tekun dan cermat dalam bekerja. Pengalamannya sebagai wartawan dan kesetiaan mengabdi selama 40 tahun di Tamansiswa, telah melahirkan sebuah buku inspiratif yang menarik perhatian banyak kalangan.***