.
Peserta famtrip mengamati proses pemerahan susu secara modern di Goblik (Go Publik) Farm, Kamis (20/6/2024). (PM-Jatmo)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) kini tengah mengupayakan pengembangan wisata di kawasan Sleman Barat, salah satunya melalui program famtrip. Kawasan tersebut dinilai memiliki potensi wisata yang cukup menarik diantaranya sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan budaya lokal.
Pada Kamis (20/6/2024), Famtrip diadakan dengan mengundang stakeholder terkait seperti Dinas Pariwisata, Asita, PWI, dan mahasiswa. Kegiatan kali ini mengunjungi beberapa destinasi di Kapanewon Seyegan.
Lokasi kunjungan pertama adalah Go-Blik Farm, kandang peternakan dan industri susu kambing perah di Kurahan Kidul, Margodadi. Selanjutnya dengan menaiki kereta kelinci, rombongan diantar menuju desa wisata Grogol. Di lokasi ini, peserta famtrip diajak membuat wayang suket (rumput). Setelah itu, rombongan menuju desa wisata Cibuk Kidul untuk belajar pengelolaan sampah dan budidaya mina padi.
Anggota BPPS, Muhammad Ikbal Yusron selaku pendamping mengatakan, tahun ini pihaknya mendapat tugas untuk mengembangkan wisata Sleman sisi barat. Selama ini, pariwisata di kawasan itu belum terlalu terekspos dibandingkan Sleman sisi timur dan utara.
"Sebenarnya ada cukup banyak potensi di Sleman barat. Contohnya Grogol yang dikenal sebagai desa wisata budaya dan warganya sangat peduli dengan kesenian wayang. Juga ada desa wisata Cibuk Kidul yang pernah meraih penghargaan dari FAO tapi belakangan menurun aktivitasnya, sehingga sekarang dikembangkan lagi untuk mina padi dan pengolahan sampah," papar Ikbal.
Meski angka kunjungan belum terbilang tinggi, setidaknya wisata di Sleman barat sudah mulai dilirik. Pengelola Go Blik Farm, Ratna menuturkan, hampir tiap pekan ada kunjungan. Biasanya outclass siswa sekolah maupun mahasiswa yang ingin belajar tentang budidaya kambing dan produksi susu.
"Pas padat, kunjungan pernah seminggu full," katanya.
Tidak sekedar mendengarkan teori dari pengelola, wisatawan yang datang ke Go Blik Farm juga bisa mempraktikkan langsung cara pemberian pakan, pemerahan susu hingga pemberian dot susu untuk kambing anakan.
"Impian kami ke depan ingin mengembangkan eduwisata," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dispar Sleman Ishadi Zayid meminta kepada peserta famtrip BPPS agar bisa menjadi perpanjangan tangan untuk promosi destinasi, kuliner, dan atraksi yang ada Sleman. Hal itu sejalan dengan tagline yang diusung, Dolan Sleman Marai Tuman.
"Harapannya dengan famtrip ini, potensi pariwisata di Sleman dapat dieksplor kemudian bisa jadi perpanjangan tangan. Apalagi ada tujuh mahasiswa asing yang ikut menjadi peserta," ujar Ishadi.
Dia menekankan, pariwisata tidak sekedar soal pemasukan untuk kas daerah. Kendati 30 persen PAD berasal dari pariwisata, dan paling besar dari sektor hotel dan restoran. Tapi lebih jauh dari itu, pariwisata khususnya desa wisata dikatakan berhasil jika berdampak positif terhadap perekonomian warga.*