Platinum

Buk Renteng Prangko Seri Penanda Kota Sleman

Danang Dewo Subroto
17 May 2024
.
Buk Renteng Prangko Seri Penanda Kota Sleman

Desain Prangko buk renteng (PM-ist)

Pamamedia.com (Sleman) - Di zaman era serba digital seperti saat ini, masyarakat tentu dimanjakan dengan berbagai layanan untuk mempermudah keperluan komunikasi. Pada era 90-an, tepatnya sebelum muncul layanan seperti e-mail dan SMS, masyarakat Indonesia masih sering menggunakan jasa pengiriman surat-menyurat untuk berkomunikasi melalui Kantor Pos dengan menggunakan prangko.

Prangko, tentu nama itu tidak asing bagi orang yang sempat menggunakan jasa tersebut sebagai alat untuk surat-menyurat kepada keluarga ataupun kepentingan lainnya. Prangko mrupakan barang yang mulai terdengar asing bagi anak-anak zaman sekarang, meski demikian masih bisa ditemui dan berfungsi hingga saat ini.

Sebelum teknologi komunikasi berkembang dengan pesat seperti sekarang, menulis dan mengirim surat menjadi pilihan utama untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Surat ditulis di secarik kertas, dimasukkan ke dalam sebuah amplop, lalu dibubuhi perangko di atasnya. Surat kemudian dibawa ke kantor pos untuk dikirimkan ke alamat yang dituju.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meluncurkan prangko Buk Renteng. Peluncuran prangko seri penanda kota itu mengambil momen peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman(16/5/24).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, prangko Buk Renteng itu merupakan hasil kolaborasi Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Pos Indonesia, dan Komunitas Filateli Indonesia.

Bupati menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk selalu menjaga denyut Buk Renteng dengan lebih peduli pada keindahan, ketertiban , kebersihan di Sleman Barat untuk dapat dikembangkan menjadi Kawasan Pariwisata. Mengingat Buk Renteng dikenal sebagai cagar budaya tentang sistem irigasi di Kawasan Sleman Barat mengairi 20.000 hektar sawah dan tebu sehingga Buk renteng sering disebut urat nadinya Yogyakarta.

Buk Renteng sebagai penanda masa Sleman yang berkembang dari sebuah Kawasan agraris bertumbuh sebagai penopang indutri gula di Yogyakarta

Menandai kado ulang tahun  Sleman kini  Buk Renteng melengkapi Koleksi Prangko Indonesia. Citra kehidupan eksotis di Kabupaten Sleman yang pasti mempunyai cerita dan tidak akan lepas dari peranan sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan kita pada fungsi penting kartu pos yang mungkin terlewatkan banyak orang. Khususnya terkait dengan kemampuannya merekam perubahan sebuah kota dan kehidupan masyarakatnya. Melalui sebuah kartu pos terlihat beberapa tema favorit yang terekam, seperti keindahanpemandangan alam, romantisme kehidupan tradisional, kemajuan teknologi daninfrastruktur modern.

Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menyampaikan, Buk Renteng memang menjadi salah satu ikon kabupaten Sleman. Infrastruktur irigasi dengan panjang 17 kilometer itu juga memiliki fungsi sebagai pengairan area persawahan. Sehingga kabupaten Sleman pun menjadi lumbung pangan.

Nezar juga mendukung inisiatif Pemkab Sleman dalam pemilihan Buk Renteng sebagai ikon perangko penanda kota. Sebab saluran irigasi yang sudah berusia ratusan tahun itu memiliki nilai historis, edukatif, sekaligus informatif.“Tentunya juga bisa digunakan sebagai promosi wisata dan menjadi koleksi bagi para filatelis,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengungkap, kalau perangko asal Indonesia sampai saat ini masih sangat diminati oleh para filatelis. Entah itu filatelis nasional maupun internasional. Faizal menyebut, melalui perangko masyarakat juga dapat belajar apa saja. Entah itu kesenian, budaya, flora fauna, hingga infrastruktur. Dalam peluncuran perangko Buk Renteng itu, PT. Pos Indonesia akan berperan sebagai agen penjualan bagi filatelis dunia.“Perangko Indonesia sangat diminati filatelis luar negeri, karena unik dan tidak ada yang menyamai negara lain,” beber Faizal.

Anggota DPR RI Fadli Zon yang juga Ketua Umum Filateli Indonesia mengapresiasi  diterbitkan Buk Renteng  dalam bentuk prangko dan sebagai kesadaran yang luarbiasa.  Menurut Fadli, prangko di era globalisasi ini masih relevan.

“Prangko sebagai tanda pengingat dan juga sebagai sebuah tanda peringatan. Meskipun kita berada di era globalisasi, ternyata keberadaan prangko masih relevan. Justru ketika dunia semakin digital, sesuatu yang bersifat material itu menjadi semakin berharga,” ujar Fadli saat menghadiri peluncuran prangko penanda kota Buk Renteng di Gedung Parasamya, Sleman, DI Yogyakarta Rabu (16/5/2024).

Griting

Baca Juga