.
Menkes mendapatkan penjelasan saat melakukan peninjauan pemeriksaan TBC di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo (Foto: PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pencegahan penyakit menular harus dilakukan secara masif sampai level paling bawah. Yaitu dengan mengoptimalkan pelayanan pencegahan di posyandu (pos pelayanan terpadu).
Menkes menyampaikan hal tersebut seusai melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan ACF (Active Case Finding) Zero TB (Tuberculosis) Yogyakarta di Balai Kalurahan Giripurwo dan peninjauan pelayanan penyakit menular di Puskesmas 1 Girimulyo, Selasa (29/3).
Pencegahan penyakit menular seperti TBC, Covid-19, malaria atau penyakit menular lain harus dilakukan komprehensif yang dilakukan bersamaan. “Surveilan bisa dimulai dari posyandu yang selama ini hanya memberikan pelayanan balita dan ibu hamil,” jelasnya.
Keberadaan posyandu sampai ke pelosok dapat menjangkau, mulai dari anak-anak, remaja, ibu hamil dan usia lanjut. Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada tidak mampu menjangkau sampai di level paling bawah.
Penyakit TBC, katanya salah satu penyakit menular yang belum dapat dituntaskan di Indonesia. Upaya pencegahan dan pengobatan telah dilakukan tetapi masih menemukan kasus laten maupun kasus aktif penularan.
Menurutnya, pencegahan penularan virus Covid-19 bisa menjadi model pencegahan penyakit menular lainnya. Deteksi dini TBC menggunakan sistem sama dengan kasus covid melalui tes cepat molekuler. Tehnologi kesehatan, termasuk laboratorium yang digunakan memiliki kesamaan.
“Untuk pencegahan bisa mempelajari sistem penanganan Covid-19. Petugas sekali datang ke rumah, bisa melakukan tes TBC, Covid, malaria atau penyakit menular lain,” jelasnya.
Keberhasilan pergerakan pencegahan penyakit menular, katanya tumbuhnya kesadaran dari masyarakat sendiri. Masing-masing daerah harus memiliki strategi seuai karakter masyarakat. “Jika menjadi program dari pemerintah tidak efektif,” katanya.***k