Platinum

Dikdispora DIY: Sekolah Boleh Padukan PTM dan PJJ

Renata Dhea
03 February 2022
.
Dikdispora DIY: Sekolah Boleh Padukan PTM dan PJJ

Siswa SMKN 1 Yogya saat mengikuti PTM di sekolah dengan penerapan Prokes ketat (PM-Renata Dhea)

Yogya (PM) - Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya di Yogyakarta mengatakan, sekolah diperbolehkan melaksanakan blended learning atau memadukan metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penerapan PJJ diharapkan dapat mengisi kekurangan waktu belajar yang dipangkas akibat kebijakan 50 persen PTM  sebagai konsekuensi adanya  temuan kasus Covid-19. Hal tersebut menjadi salah satu indikator bahwa penegakkan protokol kesehatan belum ditegakkan secara optimal. 

 

Menyikapi adanya penularan kasus di lingkungan sekolah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY bergerak cepat melakukan sejumlah lantisipasi.

Salah satunya Disdikpora DIY membuat kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen hanya boleh dilakukan pada sekolah dengan jumlah siswa di bawah 200 siswa dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sementara bagi sekolah dengan siswa di atas 200 orang harus menerapkan PTM 50 persen.

Sekolah jenjang SMA/SMK atau SLB dengan siswa di atas 200 kami minta untuk melaksanakan PTM 50 persen, semua itu untuk memastikan penegakkan Prokes dilaksanakan dengan baik.‎ Nantinya kita buat shift siang dan pagi. Adapun untuk jam pelajaran kami kurangi, satu jam pelajaran awalnya 40 menit sekarang menjadi 25 menit.

“Jadi kalau pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB diharapkan selesai pukul 10.30 WIB. Setelah itu diberikan jeda 1 jam baru dilanjutkan sesi berikutnya,"kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya di Yogyakarta, Rabu (2/2).

Konsekuensi dari adanya PTM terbatas untuk mengisi kekurangan waktu yang ada guru akan memberikan penugasan kepada siswa. Adapun penugasan bisa dilakukan jarak jauh. ‎Kebijakan itu dilakukan dengan memperhatikan situasi dan kondisi terkini terkait penularan Covid-19 di daerah. 

”Selain itu, penyebaran Covid-19 sudah terdeteksi terjadi pula di kalangan peserta didik," terangnya.***s

Griting

Baca Juga