.
Pj Bupati Kulonprogo bersama Kepala DLH dan pejabat ikut membersihkan sampah pada acar gropyok sampah di Tayuban, Kapanewon Panjatan. (PM-Istimewa)
Kulonprogo (PM) – Warga diajak mengelola sampah rumah tangga dan lingkungan sekitar dengan menggelar acara gropyok sampah di Balai Kalurahan Tayuban, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo.
Gropyok sampah menjadi salah satu cara mengedukasi warga memilah sampah sebelum sampai di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Melalui pemilahan sampah bisa memberikan nilai ekonomi dan lingkungan terjaga tetap bersih.
Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kulonprogo Sumarsana mengungkapkan gropyok sampah hendak dilaksanakan di 12 kalurahan yang merupakan desa budaya. Pada puncak kegiatan pengelolaan sampah menyelenggarakan kegiatan grebeg sampah.
“Bersih-bersih gropyok sampah ini mengawali pelaksanaan kegiatan grebeg sampah yang hendak digelar di 12 kalurahan tersebar di 12 kapanewon di Kulonprogo,” kata Sumarsana di Tayuban, Jumat (19/8).
Menurutnya, penyelenggaraan groyok sampah dibiayai melalui Dais (Dana Keistimewaan) Yogyakarta. Melalui kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kesadaran warga untuk mengelola sampah dengan melakukan pemilahan.
Gropyok sampah tidak hanya sekedar sebatas kegiatan seremonial tetapi diimplikasikan oleh masyarakat. "Adanya kegiatan ini harapannya sampah bisa dipilah, dibersihkan dan akhirnya dihias menjadi sebuah kreasi,” kata Sumarsana.
Pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus mengurangi jumlah sampah masuk ke TPA.
Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana yang menghadiri acara tersebut mengharapkan masyarakat tidak membuang sampah di sembarang tempat. Untuk menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih sebaiknya dikelola dengan baik.
"Tolong jangan membuang sampah sembarang. Sampah sebaiknya dikelola agar bisa mendatangkan berkah, lingkungan menjadi bersih dan tampak indah,” tambahnya.***