.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid (kiri) dalam kesempatan jumpa pers di Pendopo Parasamya, Senin (6/5/2024). (PM-Jatmo)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, menerbitkan buku "Pesona Wisata Bumi Sembada" dan meluncurkan Prangko seri penanda kota "Buk Renteng" untuk mempromosikan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, memaparkan dalam buku tersebut disajikan ragam destinasi wisata unggulan Kabupaten Sleman seperti wisata alam, wisata budaya, wisata petualangan, sport tourism, edu-tourism, wisata kuliner dan cindera mata.
"Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan pengenalan beragam destinasi wisata diatas kepada masyarakat umumnya, dan calon wisatawan pada khususnya," kata Zayid, di Pendapa Parasamya, Senin (6/5/2024).
Lebih jauh Zayid menjelaskan, sektor pariwisata telah berkembang di Kabupaten Sleman, terlihat dari kontribusi sektor pariwisata yang semakin meningkat selama 108 tahun Kabupaten Sleman berdiri.
Data 2023 menunjukkan sektor pariwisata memberi kontribusi tidak kurang dari 30 persen pembentukan pendapatan asli daerah (PAD), di antaranya penerimaan pajak (pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan) menyumbang tidak kurang dari 97 persen.
Upaya mengenalkan dan mempromosikan potensi dan destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman terus dilaksanakan melalui berbagai media dan beragam cara.
Salah satunya sebagai bentuk mangayubagya Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mempersembahkan Buku Pesona Wisata Bumi Sembada dan Prangko seri penanda kota Buk Renteng.
"Buku ini akan didistribusikan kepada tamu undangan pada saat Upacara Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, instansi dan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman, pelaku usaha pariwisata, dan stakeholder pariwisata lainnya," terang Zayid.
Peluncuran prangko seri penanda kota, lanjut Zayid, Buk Renteng (Prangko Buk Renteng) merupakan upaya Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman untuk lebih mengenalkan Buk Renteng atau Selokan Van Der Wijck khususnya dan kawasan barat Kabupaten Sleman pada umumnya kepada masyarakat, termasuk wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
"Hal ini mengingat jangkauan prangko yang bisa menembus batas waktu dan batas negara," katanya.
Prangko Buk Renteng merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, PT Pos Indonesia, dan Komunitas Filateli Indonesia.
Buk Renteng merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan Bupati Sleman melalui Keputusan Nomor 72.4/Kep.KDH/A/2022, terletak di Dusun Tangisan, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel.
"Bangunan yang dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa ini memiliki peran penting menjamin irigasi di salah satu lumbung pangan Daerah Istimewa Yogyakarta," jelasnya.
Zayid menyampaikan Prangko Buk Renteng sudah mulai dijual untuk umum dengan harga Rp3.500 dan dapat dibeli di Kantor Pos terdekat bersamaan dengan Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman.***