.
Prasasti Embung Dlingseng di Pedukuhan Dlingseng, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kulonprogo diuji kejadian bencana tanah longsor di kawasan perbukitan Menoreh yang menimbulkan kerusakan jalan kabupaten beserta fasilitas umum lainnya.
Dinas PUPKP harus bergerak cepat melakukan perbaikan agar jalan dan fasilitas umum dapat difungsikan masyarakat. Untuk melakukan perbaikan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, mengandalkan pembiayaan pemeliharaan rutin yang dianggarkan melalui APBD Kulonprogo 2022.
“Terus berusaha kerusakan jalan beserta fasilitas umum akibat bencana tanah longsor segera dilakukan perbaikan. Prioritas utama bisa difungsikan, tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Gusdi Hartono, Kepala Dinas PUPKP Kulonprogo, Kamis (21/4/2022).
Penanganan bencana mikrohidrologi di kawasan perbukitan Menoreh Kapanewon Kokap belum selesai, katanya puluhan titik tanah longsor terjadi di kawasan perbukitan Menoreh, Kapanewon Kalibawang dan Samigaluh. Longsoran mengenai rumah warga, menutup akses jalan beserta merusak fasilitas umum.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPKP Kulonprogo A Nurcahyo Budi Wibowo menyatakan anggaran pemeliharaan rutin jalan dalam satu tahun ada di kisaran sekitar Rp 1 miliar dan alokasi anggaran pemeliharaan jembatan ada di kisaran Rp 600 juta.
“Besarnya pasti tidak ingat. Melihat kerusakan jalan dan belakangan banyak tanah longsor yang berdampak merusak jalan dan jembatan, harus pinter-pinter mengelola anggaran pemeliharaan rutin,” tutur Nurcahyo Budi Wibowo.
Seperti diketahui ruas jalan kabupaten yang ada di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap terdampak tanah longsor. Hingga saat ini masih berlangsung pembersihan longsoran yang menutup jalan.
Tanah longsor juga melanda di Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang dan di Kapanewon Samigaluh. Di sepanjang ruas jalan Slanden – Bolon, Pasar Bendo – Beku, Banjaroyo – Promasan banyak tanah dan talud longsor.
“Tanah longsor menutup jalan dan talud longsor mengancam bangunan jembatan. BPBD sedang mengupayakan bisa membuka akses jalan. Setelah jalan terbuka, Dinas PUPKP menindaklanjuti untuk merapikan dan perbaikan,” jelasnya.
Kepala Bidang SDA (Sumber Daya Alam) Dinas PUPKP Kulonprogo, Hadi Priyanto dan Kepala Seksi Pembangunan Setiono Wiryawan menyatakan sedang mengupayakan Embung Dlingseng di Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang dapat difungsikan kembali.
Pada bagian sayap bendung embung longsor diterjang luapan banjir akibat hujan deras melanda wilayah tersebut, Senin (18/4/2022) malam. Longsor bersamaan puluhan titik tanah longsor yang tersebar mengenai jalan kabupaten dan rumah warga.
“Terdapat puluhan tenaga kerja dikerahkan untuk membersihkan embung. Untuk pekerjaan penanganan darurat hingga saat ini belum selesai,” tutur Setiono Wiryawan.
Pintu pengurasan embung telah berhasil dibuka untuk pengeringan sekaligus membersihkan embung dari sampah dan sendimen yang terbawa air. Lokasi sayap bendung yang longssor ditutup menggunakan deklit agar tidak tergerus air hujan.***w