.
Petugas Dinas P3AP2 DIY sedang melakuan trauma healing anak-anak di Pengungsian LKS Sangon 2 (PM-Istimewa)
Kulonprogo (PM) – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kulonprogo memberikan prioritas bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang menjadi korban tanah longsor di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap.
Kepala Dinsos P3A Kulonprogo Y Iriyanto mengungkapkan pemberian bantuan masih terbatas kepada korban yang menempati lokasi pengungsian terpadu. Kesulitan melakukan pendataan dan memberikan bantuan terhadap korban yang mengungsi ke rumah saudara dan tetangga.
“Bantuan logistik sudah disalurkan untuk korban di pengungsian terpadu. Belum bisa memberikan bantuan kepada korban yang mengungsi di mana-mana. Di pengungsian terpadu juga sudah melakukan trauma healing untuk anak-anak di pengungsian,” ujar Y Iriyanto, Jumat (8/4).
Kepala Bidang Perlindungan Sosial, Dinsos P3A Kulonprogo Hepy Eko Nugroho telah menyalurkan bantuan lebih 200 paket logistik bahan pangan berasal dari Dinsos P3A kabupaten dan Dinsos DIY.
Hingga saat ini masih cukup meskipun belum mengetahui sampai kapan korban tanah longsor berada di pengungsian. Warga harus mengungsi karena rumah tinggalnya mengalami kerusakan dan tidak dapat ditempati.
“Penanganan korban tanah longsor masih terbatas yang ada di pengungsian terpusat. Sementara belum dapat memantau dan memberikan bantuan ke pengungsi yang tersebar di mana-mana,” jelasnya.
Koordinator TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Kokap Taufik menjelaskan dari hasil pendataan di lapangan bantuan logistik bahan pangan baru dapat diberikan kepada korban tanah longsor yang mengungsi di LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial) Sangon 2, Kalurahan Kalirejo.
Di LKS Sangon 2, katanya terdapat dua KK (kepala keluarga) atau 11 jiwa. Dinas P3AP2 (Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengengalian Penduduk) DIY telah trauma healing atau pemulihan emosi terhadap anak-anak korban bencana.
“Terdapat 12 anak-anak yang ikut orangtuanya tinggal di pengungsian dengan lokasi tersebar di rumah saudara maupun tetangga. Trauma healing terhadap anak-anak baru dapat dilakukan yang mengungsi di LKS,” tuturnya.
Dari hasil pendataan dari puluhan titik lokasi tanah longsor di Kalirejo, katanya terdapat 9 KK atau 37 jiwa harus mengungsi karena rumah tinggal rusak berat dan tidak dapat ditempati. Di antara pengungsi ada penyandang disabilitas dan anak-anak.
Mereka ada yang menjadi pengungsi tetap karena rumah rusak total dan ada pengungsi pada saat malam hari atau setiap turun hujan untuk menghindari terjadi longsor susulan.***w