Platinum

Disabilitas Psikososial Berdaya Jadi Guru, Mengelola Bank Sampah

Roberto Gusta
09 September 2022
.
Disabilitas Psikososial Berdaya Jadi Guru, Mengelola Bank Sampah

Pengurus Bank Sampah 'Sinergi Berdaya' Temon Wetan menimbang sampah dari warga. (PM-Roberto Gusta)

Kulonprogo (PM) – Seorang perempuan warga Kalurahan Temon Kulon, Kapanewon Temon yang sempat mengalami depresi berat berhasil menemukan kehidupannya kembali. Selain menjadi guru Bahasa Inggris, ikut aktif dalam penyusunan draf Raperda Kulonprogo tentang disabilitas, gangguan jiwa dan aktif terlibat kegiatan sosial.

Testimoni pemulihan ODDP (Orang Dengan Disabilitas Psikososial) tersebut disampaikan Desty Indah Nurmalasari pada acara sarasehan Kelompok Swabantu Disabilitas Psikososial dan Louncing Bank Sampah ‘Sinergi Berdaya’ di Balai Kalurahan Temon Wetan, Kapanewon Temon, Jumat (9/9).

“Awalnya suka mengurung diri, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kebetulan ada YAKKUM membantu bisa bangkit dan beraktivitas produktif mengajar, dilibatkan oleh Pemkab dalam penyusunan draf Raperda disabilitas, kesehatan jiwa dan program-program pembangunan di Kulonprogo,” kata Desty.

Banyak testimoni ODPP yang dapat pulih kembali menemukan kehidupan dirinya sehingga menjadi berdaya dan mandiri. Di antaranya disampaikan Nur Zaena pada awalnya tidak bisa tidur, merasakan tidak bisa bebas karena selalu mendengar-dengar suara.

Setelah rutin minum obat dan mendapatkan pendampingan dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM, seperti warga sekitar aktif kegiatan bermasyarakat menyadi kader kesehatan, mengajar TPA dan kegiatan PKK.

“Alhamdulillah bisa bekerja kembali mencari nafkah juga bantu suami. Ikut membatik di Canting Manis Batik. Menambah bersemangat untuk berkarya menjadi manusia yang lebih baik lagi,” ujar Nur Zaena.

ODDP Dirikan Bank Sampah

Lurah Temon Wetan, Puji Purwaningsih menungkapkan di wilayahnya terdapat sebanyak 21 orang masuk kategori ODDP. Sebagian mereka yang berdaya membentuk kelompok membuka usaha bersama, mendirikan Bank Sampah ‘Sinergi Berdaya’ Temon Wetan.

Sampah yang dikelola merupakan sampah rumah tangga yang dijadikan tabungan bagi warga. Pembagian hasil sebesar 80 persen dari penjualan sampah diperuntukan pemilik sampah, 10 persen untuk kelompok ODDP dan 10 persen diperuntukan biaya operasional.

“Bank sampah yang dikelola forum ODDP mulai berjalan. Kalurahan memfasilitasi mensosialisasikan kepada warga sampah rumah tangga disetorkan ke bank sampah sebagai tabungan,” jelas Puji Purwaningsih.

Project Manager Kesehatan Jiwa Masyarakat, Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Siswaningtyas mengungkapkan penyelenggaraan sarasehan bisa menjadi sarana promosi kesehatan jiwa dan mengilangkan stigma ODDP.

Penyandang ODDP membutuhkan kehadiran keluarga dengan memberikan dukungan dan kesempatan agar ODDP dapat kembali pulih mandiri dan berdaya. Setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit, melakukan kunjungan rumah.

Menurutnya, memberikan terapi kelompok swabantu atau SHG (Self Help Group) agar ODDP tetap minum obat teratur sehingga kondisinya menjadi stabil. Terapi kelompok tersebut menjadi bagian proses adaptasi bagi penyandang disabilitas psikososial.

“Pasca perawatan di rumah sakit, terkendala untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar.Terapi SHG menjadi jembatan kelompk sharing ODDP untuk saling membantu,” katanya.***

Griting

Baca Juga