Platinum

Disperindag Sleman Selenggarakan Bimtek Batik Tulis untuk Kelompok Batik Redjo Condongcatur

Wijatma T S
24 July 2024
.
Disperindag Sleman Selenggarakan Bimtek Batik Tulis untuk Kelompok Batik Redjo Condongcatur

(PM-ist)

Patmamedia.com (SLEMAN) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Selenggarakan Bimtek Batik Tulis khusus untuk pelatihan Kelompok Batik Redjo Condongcatur. Bimtek dilaksanakan selama 7 hari kerja sejak tanggal 15 - 23 Juli 2024 di Gedung Serbaguna Kalurahan Condongcatur.

Mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Priya Sulaksana, ST selaku Ketua Tim pengembangan produksi industri mengatakan pelatihan ini sudah ke 4 kalinya untuk kelompok Batik Redjo.

“Dulu yang pertama adalah pelatihan dasar batik, kedua tentang teknik pewarnaan  alami, ketiga pelatihan batik warna Kombinasi antara Cap dan Tulis dan kali ini Bimtek pelatihan tentang teknis Desain Batik Tulis. Batik Redjo punya ciri khas batik warna alam (pewarna dari alami) yang ramah lingkungan dengan ciri khas motif bunga Melati Gambir. Diharapkan setelah Bimtek ini dapat membentuk pelaku usaha mandiri khususnya Batik Redjo,” ungkapnya.

Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, S.IP, M.IP dalam sambutanya mengucapkan terimakasih kepada Kapanewon Depok dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman atas fasilitas dan Bimtek bagi kelompok batik di Condongcatur yang diikuti 20 orang peserta.

Reno mengungkapkan Batik Redjo telah banyak melayani pemesanan seragam batik, baik dari instansi maupun Lembaga Kalurahan.

"Seperti Batik coklat yang digunakan sebagai seragam batik  resmi Pamong Kalurahan Condongcatur, setelah ini diharapkan dari kelompok masyarakat juga dapat memesan batik Seragam Redjo karena Batik Redjo adalah batiknya Condongcatur,” ucapnya.

Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Depok, Isti Fajaroh, SP, M.MA mengucapkan terimakasih kepada Dinas Perindag Sleman yang telah memfasilitasi kegiatan Pelatihan Batik

“Bimtek ini merupakan usulan dari Pemerintah Kalurahan Condongcatur melalui PUPM tahun 2023  dan terealisasi di tahun 2024. Batik Redjo merupakan kelompok batik unggulan dari  Condongcatur yang terbentuk melalui proses PUPM dan sudah mendapatkan pelatihan mulai dari batik pemula sampai dengan batik pewarna alami. Untuk tahun ini pelatihan untuk teknik pembuatan desain batik tulis, selanjutnya kedepan bisa mengusulkan kembali untuk manajemen kelembagaan dan digital marketing untuk pemasaran produk batiknya,” ucapnya.

Ketua Kelompok Batik Redjo, Titoniah menjelaskan kelompok Batik Redjo terdiri para ibu dari beberapa Padukuhan di Condongcatur yang pernah mengikuti pelatihan. Selanjutnya berproduksi batik untuk mengikut beberapa pameran, ekspo di beberapa mall di Jogja dan juga acara di Pemerintahan seperti Pameran Potensi daerah Kabupaten Sleman, ekspo di Condongcatur.

"Semakin ke sini semakin berkembang dengan masuknya beberapa pesanan dari Pamong Kalurahan, BPKal, KWT Kalurahan Condongcatur, KPU DIY dan lainya. Ciri khas batik Redjo adalah bunga Melati Gambir pada setiap batik yang diproduksi. Selain itu tentunya ada motif Parijotho yang merupakan khas Sleman,” jelasnya.

Kegiatan Batik Redjo, tambah Titoniah, selain produksi untuk stok dan pesanan juga mengisi kegiatan pada pertemuan PKK, RW, Padukuhan untuk belajar proses membatik.

Selama 7 hari peserta mendapatkan pelatihan Teknik dalam membuat desain batik tulis dan praktek membatik.

Indrayani, salah satu peserta bimtek, merasa senang dapat bergabung di Kelompok Batik Redjo dan selalu mengikuti setiap pelatihan yang dilaksanakan. Ia menjelaskan bimtek batik kali ini benar-benar dari proses awal. Mulai dari manggambar di media kain, selanjutnya proses nyanting, colet warna, pewarnaan, lorot warna hingga jadi batik tulis pyur tidak ada kombinasi cap.

Dari pelajaran membuat motif, Indrayani mengaku sudah membuat batik yang  diberi nama Catur Manah Manunggal. Punya arti 4 hati 4 rasa yang mempunyai keinginan sama yaitu bersatu padu untuk membangun Kalurahan Condongcatur lebih makmur dan sejahtera.

“Dengan simbol dari panji-panji 4 kring di Kalurahan  Condongcatur yang di gambarkan dengan simbol Kuda ( kring gorongan), Macan (kring gejayan), burung (kring manukan) dan pedang (kring kentungan) juga simbol melati gambir sebagai pohon Indentitas Kalurahan Condongcatur,” terang Indriyani sambil berharap  ke depannya ada lagi pelatihan untuk batik cap agar tahu dan paham bagaimana batik cap dibuat atau di aplikasikan di media.***

Griting

Baca Juga