Platinum

Drs. Ekwanto: Siap Berikan Rasa Nyaman dan Aman Bagi Pengunjung Teras Malioboro

Nadi Mulyadi
13 April 2022
.
Drs. Ekwanto: Siap Berikan Rasa Nyaman dan Aman Bagi Pengunjung Teras Malioboro

Kepala UPT Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Drs Ekwanto. (PM- Istimewa)

Yogyakarta (PM)-Menata Pedagang Kaki Lima (PKL) gampang-gampang susah. Apalagi PKL Malioboro, pasti membutuhkan kesabaran, ketelatenan dan ketegasan tersendiri.
Ungkapan itu disampaikan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)  Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Drs Ekwanto kepada Patmamedia.com yang memghubungi Selasa(12/4) melalui jalur WhatsAshap, terkait relokasi PKL Malioboro ke Teras Malioboro (TM)1 dan TM 2.

Menata dan mengatur PKL Maliboro, kata Ekwanto, harus pintar ngemong dan ngambil hati. Apalagi waktu dilakukan pemindahan atau penggusuran, banyak PKL yang protes dan enggan untuk pindah. Pemahaman mereka mau diusir ke tempat baru yang belum pasti nasibnya. Namun kenyataanya, para PKL dialokasikan di tempat baru yang lebih aman dan nyaman. Juga strategis untuk usaha yakni di Teras Maliboro 1 dan Teras Malioboto 2.

"Kami ingin mengangkat derajat para PKL, yang biasanya buka usaha di emperan toko dan trotoar dipindahkan ke tempat yang lebih layak yang nantinya  bisa seperti mal, yakni di TM 1 (bekas Kantor Dinpar DIY dan TM 2 di bekas Gedung Bioskop Indra)", ujar lelaki yang hobi memelihara burung kicauan ini.

Relokasi itu itu terwujud atas kerja sama antara Pemda DIY, Pemkot Yogya dan Keraton Yogyakarta. Dan teras maliobiro 1 dan 2  itu sekarang menjadi tempat wisata belanja keluarga yang aman dan nyaman.

Menurut bapak dua anak ini,  pembangunan TM 1 dan TM 2 dikelola oleh Dinas kebudayaan DIY. Hingga sekarang jumlah PKL Teras Maliboro  ada 1 827 terbagi di dua lokasi,  TM.1 ada 786 kios dan TM.2 ada1.041 kios. Dari 1.827 tersebut sebagian besar pedagang pakaian kaos dan batik, cinderamata serta aneka kuliner.

Baik TM.1 maupun TM.2 lebih banyak mendapatkan kunjungan wisatawan di malam hari dibanding siang hari. Itu karena wisatawan yang datang ke Jogja, pada siang hari umumnya mengunjungi tempat-tempat  plesiran di sekitar Yogyakarta. Malam hari mereka baru belanja di Teras Malioboro, "ujar mantan Lurah Gondomanan itu.

Untuk menyambut mebludaknya wisatawan yang akan liburan ke Jogja dan belanja ke Teras Malioboro, Ekwanto meyakinkan bahwa pengelola sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menyambutnya. Termasuk kesiapan dari sisi keamanan demi memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisartawan . "Selain tempatnya bersih, aman dan nyaman, keramahan dan etika para pedagang menjadi hal yang kami utamakan," ujarnya. 

Sebagai upaya meningkatkan pelayanan bagi para pengunjung, penggemar gowes itu menjelaskan, bahwa Teras Malioboro yang biasanya tutup pukul 23.00 WIB, mulai hari pertama Ramadan buka sampai pukul 02.00 dini hari ini. Jumlah pengunjung rata-rata per hari sekitar 5.000 orang.

"Kami berharap pada hari lebaran dan libur panjang tahun ini jumlah pengunjung bisa mencapai 20.000 wisatawan yang datang dari berbagai kota untuk menikmati keindahan wisata Yogyakarta dan belanja di Teras Maioboro," ujar kepala UPT yang sudah 4 tahun menjabat itu mengakhiri obrolan.***g

Griting

Baca Juga