Platinum

Empat Kiat Eksis untuk Bisnis Kuliner ala Agus Soegiarto

Esti Susilarti
31 January 2022
.
Empat Kiat Eksis untuk Bisnis Kuliner ala Agus Soegiarto

Thomas Agus Soegiarto bersama sang istri, selalu bersama mengurus bisnis kuliner sejak 16 tahun lalu. (PM-Esti Susilarti)

MASUK 16 tahun berkiprah dan tetap eksis di bisnis kuliner, Thomas Agus Soegiarto ibarat cukup makan asam garam. Hantaman persaingan dan  perubahan selera konsumen menjadi hal dasar yang harus cerdas  diantisipasi.

"Namun ternyata musuh utama bisnis kuliner yang paling tragis adalah perubahan zaman," kata pria yang pernah lama tinggal di Belanda ini. Kemudian pulang ke Indonesia membuka Pondok Makan Pelem Golek, di Jl Palagan Tentara Pelajar Sleman Yogyakarta.

Agus mencontohkan perubahan zaman sebagai  dampak pandemi Covid19 yang berkepanjangan ini. Tidak hanya menghempaskan bisnis kuliner di titik terendah. Tetapi  juga membuat gamang para pebisnis untuk 'bangun' dan merencana hal-hal baru.

Namun berbekal jiwa bisnis Thomas Agus yang kuat, dia berhasil survive dari keterpurukan akibat pandemi. "Dalam keadaan normal saja pebisnis harus selalu cerdas  putar otak agar eksis. Apalagi pada zaman sulit  terutama akibat pandemi yang tak pernak ada dalam prediksi bisnis," katanya ketika ditemui patmamedia.com, Sabtu (29/1-2022).

Ada jurus eksis Thomas Agus yang justru jadi 'berkah'. Sebab kini merupakan cabang usaha baru yaitu frozen food (pembekuan makanan). Khususnya aneka snack  (camilan) tradisional. Ada bakpia, kroket, lumpia, onde-onde, casava dan lainnya. Hal yang semula dirancang untuk hantaran atau stok camilan bagi keluarga yang Work from Home, kini justru ‘keterusan’dan berkembang pesat. Banyak dipesan oleh kafe-kafe dan keluarga. Thomas Agus menjamin semuanya kualitas tinggi, sehat, bebas dari bahan aditif.

Selain itu, Thomas menggunakan jalur relasi bisnis untuk menjual makanan boks. Baik makan siang maupun malam melalui sistem delivery order. Kiat ini merespons peluang adanya larangan makan di tempat. 

Jadi selain take away, Thomas  jemput bola  mencari dan mengantar pesanan makanan. "Saya yakin bisnis makanan kagak ade matinye. Urusan perut masih hal utama di negeri kita," tambahnya. Dari dua kiat itu, pondok makan yang dikelolanya mampu bertahan karena cash flow tetap masuk target hitungan bisnis.

Apa jurus Thomas Agus agar bisnis kuliner  tetap eksis meski pesaing bermunculan?

Dengan senang hati dia  bersedia berbagi empat  'rahasia' kepada pembaca https://patmamedia.com. Barangkali saat ini ada di antara pembaca yang sudah atau sedang merencanakan bisnis kuliner, dapat memetik pelajaran dari pengalaman Águs Pelem Golek'ini.

Pertama, harus mampu menjamin stabilitas rasa (taste). "Bayangkan apa komentar kostumer jika tiap kali datang, berbeda rasa. Pasti kesan buruk, yang akan jadi rekomendasi buruk pula," ujarnya. Oleh karena itu, harus ada resep baku. Sehingga siapa pun yang memasak, rasa akan sama.

Rahasia kedua, adalah tempat yang bersih, nyaman, aman. Rancang tempat berikut furniture yang khas, unik, mengesankan. Banyak kostumer datang karena alasan  suasana dan tempat yang comfortable.

Rahasia ketiga, tenaga/karyawan pelayanan yang hospitality atau ramah. Mampu sekaligus menjadi representasi dari perusahaan. Sehingga orang datang serasa berada di tempat sendiri yang cozy. Sedang keempat, manajemen  yang solid sangatlah penting.  

Thomas Agus mengaku sangat terbantu oleh peran sang istri yang seperti ’komputer’ karena dia mengetahui banyak hal dan selalu siap menangani masalah bersama. Demikian pula peran dua puteranya yang menjadi jembatan dengan situasi dan kondisi era Milenial ini. 

"Soal ragam menu, tidak perlu terlalu banyak. Karena ini dapat  menyulitkan," sarannya. Hindari banyak menu tertera di daftar, namun tak mampu menghidangkan dengan alasan sold out. Hal ini justru akan membuat citra buruk pada profesionalitas bisnis kuliner kita.

Selebihnya, Thomas Agus menyarankan untuk telaten hadir di tempat bisnis, sabar dan cerdas menghadapi perubahan zaman.

 "Saat ini dunia kuliner sudah 70 persen pulih, setelah 2 tahun ambruk diguncang Covod19, " katanya.

Nah, bersiaplah Anda terjun di bisnis kuliner yang  mulai cerah ini. ***s

 

Griting

Baca Juga