.
Para pembicara dan moderator Forum Dialog YRI. (PM/Istimewa)
Jakarta (PM)-Sebuah forum dialog kebangsaan berlangsung di Aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl Imam Bonjol No.1, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu, (26/3/ 2022). Diselenggarakan secara daring dan luring dengan peserta di tiga kota itu sekaligus menandai peluncuran buku terbaru karya Susilawati Susmono berjudul “Pancasila dan Kesaktiannya”, diterbitkan Maret 2022.
Ketua Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, Ki R.Bambang Widodo, SPd, MPd dalam siaran pers tertulis yang dikirim ke Patmamedia.com, Minggu (27/3) menyampaikan, buku terbitan Yayasan Riyadhatul Ihsan (YRI) ini merupakan karya ke 128 dari Susilawati Susmono yang ditulis sebagai wujud pemikirannya terhadap Pancasila sebagai warisan jati diri bangsa. YRI sendiri merupakan salah satu yayasan yang bernaung di bawah ISAQ Center, Jakarta.
Mengusung tema “Solusi Murni Holistik Kehidupan Bagi Bangsa Harus Mematangkan Jiwa Berpancasila”, dialog dipandu secara apik oleh moderator Vivi S Zabkie, S.I.Kom, Research Manager Katadata Insight Center. Menghadirkan sejumlah narasumber lintas kalangan dari Jakarta dan Yogyakarta, dialog dimaksudkan untuk semakin menegaskan jiwa Pancasila di dalam diri setiap anak bangsa.
Sejumlah tokoh dan pejabat daerah hadir sebagai narasumber acara tersebut. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI, Bp Drs. Taufan Bakri S.H, M.Si, hadir mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta, sekaligus menjadi salah satu narasumber forum dialog.
Narasumber lainnya datang dari Yogyakarta, Ketua Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, Ki R.Bambang Widodo, SPd, MPd, dan Dra. Hj. Kartini Parmono, M.Hum (Dosen Fakultas Filsafat UGM). Sedangkan narasumber utama yakni, Hj.R.Ngt. Susilawati Susmono, selaku penulis Buku “Pancasila dan Kesaktiannya” itu sendiri.
Ketua Penyelenggara Ir. Hj. Sandra Rina Sahelangi, MBA, menyampaikan materi pengantar sesuai tema Forum Dialog yang merujuk pada gagasan dan pemikiran Hj.R.Ngt. Susilawati Susmono dalam buku “Pancasila dan Kesaktiannya” karyanya.
Pancasila yang diwariskan sebagai jati diri bangsa, tulis Susilawati Susmono dalam buku tersebut, mengandung nilai kehidupan holistik. Dan seharusnya sudah menjadi kebutuhan bagi setiap anak bangsa, bukan sekedar kewajiban.
Untuk itu YRI memandang perlu mengadakan forum dialog dengan para narasumber dari berbagai kalangan, untuk bersama-sama mengupayakan agar jiwa Pancasila dapat mengkarakter dalam diri anak bangsa. Juga menjadi identitas bangsa bagi seluruh warga negara yang bhinneka tanpa harus kehilangan jati diri khasnya masing-masing.
Menurut Susilawati Susmono, tema dialog itu sendiri bermakna bahwa jalan keluar dari segala permasalahan negeri membutuhkan kemurnian niat dan keutuhan tekad seluruh bangsa. Dengan begitu, maka pergerakannya dapat terukur sesuai kematangan jiwa dalam kerangka 5 sila di dalam Pancasila. “Ini akan menjadi jati diri tulen yang tidak bercampur aduk dengan jati diri bangsa lain,” ucapnya.
Forum dialog yang dibuka dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” karya WR. Supratman itupun menyuguhkan pula beberapa puisi dan lagu karya Susilawati Susmono. Juga pembacaan Mutiara Hikmah dari Buku “Pancasila dan Kesaktiannya” oleh Dr. Elisa Anggraeni STP, MSc.
Acara yang diselenggarakan secara daring dan luring dengan peserta di tiga kota, Jakarta, Yogyakarta dan Bangka itu, ditutup dengan lagu “Bagimu Negeri” karya Kusbini, sebagai bentuk komitmen para anak bangsa untuk memberikan karya terbaik bagi Indonesia.***g