.
Asda 2 Setda Kulonprogo didampingi Kepala BPTP DIY, Kepala DPP, Kepala Dinas PMDP2KB dan Anggota DPRD Kulonprogo meresmikan UPH pemasaran Omah Kopi Mbothok di Purwosari. (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Argo Makmur Purwosari memberikan kepercayaan kepada karang taruna kalurahan untuk memasarkan produk minuman kopi yang dihasilkan dari panenan anggota kelompok tani di wilayahnya.
Gapoktan Argo Makmur yang merupakan gabungan dari belasan kelompok tani menerima bantuan satu unit bangunan rumah kayu dari pemerintah. Bangunan rumah didirikan di Pedukuhan Tegalsari menjadi unit usaha pemasaran produk minuman kopi dengan nama ‘Omah Kopi Bothok’.
“Gapoktan bekerjasama dengan karang taruna kalurahan. Harapannya para pemuda anggota karang taruna yang memasarkan produk kopi dari panenan petani di Purwosari, harus mampu mandiri,” ujar Dwi Widiyanto, Ketua Gapoktan Argo Makmur Purwosari.
Hal tersebut disampaikan di sela-sela launching tempat pemasaran hasil perkebunan kopi oleh Asda II Setda Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono di Omah Kopi Mbothok Tegalsari, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo, Selasa (22/3).
Gapoktan Argo Makmur memiliki satu kelompok tani kopi yang khusus mengelola perkebunan kopi yang luasnya mencapai sekitar 2 hektare (ha). Tiap kelompok tani anggota Gapoktan juga memiliki perkebundan kopi tetapi dengan sistem tumpang sari, bercampur dengan komoditas tanaman perkebunan lain.
Menurutnya, produksi panenan kopi kering dalam satu tahun mencapai sekitar 500 kg. Untuk meningkatkan kualitas kopi dan meningkatkan pendapatan petani, Gapoktan memiliki UPH (Unit Pengolahan Hasil) kopi.
Yaitu mulai dari pembelian panenan petani sampai proses pengolahan menjadi produk kopi. Kemudian produk yang dihasilkan dipasarkan di Omah Kopi Mbothok. “Untuk UPH kopi juga melibatkan para pemuda anggota karang taruna,” tuturnya.
Ketua Karang Taruna Purwosari, Suatmaji Listyobaroto menjelaskan karang taruna mendapat kepercayaan Gapoktan untuk pemasaran produk kopi dari hasil panenan petani di wilayahnya. Mengelola Omah Kopi Mbothok memberikan kesempatan anggota yang kemampuannya belum dapat tersalurkan dalam kegiatan di karang taruna.
Keterlibatan di UPH kopi dan kepercayaan memasarkan produk kopi, katanya hendak dikolaborasikan dengan kegiatan usaha bagi hasil ternak kambing, usaha angkringan dan grup musik. Usaha bagi hasil ternak, karang taruna membeli bakalan kambing pada saat harga di pasaran murah.
Selanjutnya kambing dipelihara anggota dan menjual kembali pada harga di pasaran bagus. “Untuk anggota yang terlibat dalam grup musik, mementaskan dalam kegiatan mresani di Omah Kopi Mbothok maupun di angringan,” tuturnya.
Bambang Tri Budi Harsono yang melounching Omah Kopi Mbothok menyatakan kehadiran UPH pemasaran kopi merupakan wujud sinergi inovatif dan profesional. Harapannya UPH yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan potensi yang ada di Purwosari.
“Setelah diloncing harapanya dikelola secara konsisten dan berkomitmen terus memasarkan produk kopi dari panenan petani. Jangan sampai hanya bertahan sebentar, beberapa bulan kemudian tutup,” harap Bambang.***w