Gempa Guncang Condongcatur, Korban Luka Berhasil Dievakuasi
Wijatma T S
20 October 2022
.
Tim Pertolongan Pertama berusaha mengevakuasi korban luka berat (PM-Wijatma TS)
Sleman (PM) – Dusun Gejayan Kalurahan Condongcatur tiba-tiba dihebohkan datangnya gempa pada Kamis (20/10/2022). Tanpa diduga terdengar suara gemuruh disusul ledakan di tiang listrik. Pohon besar tampak bergoyang dan beberapa rumah roboh disertai suara jeritan dan tangisan. Banyak orang berlarian keluar rumah berusaha menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong.
Hanya dalam hitungan menit setelah gempa reda diketahui banyak korban berjatuhan dengan luka ringan maupun berat. Beruntung Tim Pertolongan Pertama segera datang memberi pertolongan bekerja sama dengan PMI dan Puskesmas Depok. Para korban berhasil dievakuasi dan mendapat perawatan awal di tenda kesehatan.
Sontak terdengar riuh tepuk tangan, karena peristiwa tersebut berlangsung lancar sebagai simulasi penanggulangan bencana yang diperagakan oleh tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Condongcatur. Simulasi tersebut mengawali acara pengukuhan Pengurus KSB Kalurahan Condongcatur oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Punomo.
Pengukuhan KSB ini, kata Kustini, sebagai wujud nyata keseriusan dan kepedulian Pemkab Sleman dalam menanggulangi bencana di wilayah Sleman. Harapan ke depan dapat semakin meningkatkan kinerja dan menguatkan sinergi antara KSB Condongcatur dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyerahkan bantuan kelengkapan mitigasi bencana kepada pengurus KSB Condongcatur (PM-Wijatma TS)
KSB Condongcatur tersebut adalah yang ke 19 setelah 18 KSB yang lain sudah dikukuhkan lebih dulu di beberapa Kalurahan. Ditargetkan tahun ini akan terbentuk 20 KSB yang dikukuhkan. “Selanjutnya nanti tentunya akan ada 86 KSB di wilayah Kabupaten Sleman,” jelas Kustini.
Dalam pengukuhan tersebut sekaligus diserahkan bantuan peralatan dan perlengkapan penanggulangan bencana alam antara lain tenda, selimut, makanan cepat saji, peralatan dapur dan alat kesehatan. Bantuan tersebut dari Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta senilai Rp 78 juta. ***