.
Petugas vaksinator sedang menyuntikan vaksin PMK ke sapi di Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulonprogo (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Hewan ternak segera mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penularan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di Kulonprogo. Vaksinasi hanya diperuntukan hewan ternak dalam kondisi sehat dan berumur lebih dari dua minggu.
Salah satu upaya mencegah penularan penyakit ternak pemakan tumbuh-tumbuhan atau kelompok ruminansia tersebut ditandai dengan melakukan pencanangan gerakan vaksinasi di kandang Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulonprogo, Selasa (28/6).
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo melaporkan populasi ternak mencapai 180.000 ekor, meliputi sapi, kambing dan dompa. Sesuai alokasi vaksin diperuntukan Kulonprogo, vaksinasi tahap pertama diberikan terhadap 300 ternak.
Prioritas vaksinasi ternak menyasar wilayah yang belum ditemukan ada kasus PMK. “Kalau kebutuhan vaksin mencapai sekitar 180 ribu dosis, sesuai populasi ternak saat ini. Pemberian vaksinasi tahap pertama sebanyak 300 ternak,” ujar Muh Aris Nugraha, Kepala DPP Kulonprogo.
Pencanangan gerakan vaksinasi PMK dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana. Hadir pada acara tersebut Sekda Kulonprogo Astungkoro, Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Erna Rusmiyati dan Koordinator Pelayanan Kesehatan Veteriner, BPPVet Wates Indarto.
Tri Saktiyana menjelaskan ternak terjangkit PMK di Kulonprogo sebanyak 669 ekor. Ternak yang masih sakit 287 ekor dan ternak yang sudah sembuh sekkitar 373 ekor.
Sedangkan ternak yang mati hingga laporan terakhir hanya satu ekor. “Harapannya yang mati hanya satu ekor saja. PMK hanya menyerang ternak dan tidak menular ke manusia. Yang perlu diwaspadai justru manusia dan alat angkut ternak rentan menjadi vektor penularan,” ujarnya.
Erna Rusmiyati mengungkapkan total vaksin PMK yang dialokasikan di DIY sebanyak 4.800 dosis. Vaksin tersebut didistribusikan untuk vaksinasi ternak di Kulonprogo 300 dosis, Bantul 300 dosis, Gunung Kidul 500 dosis, Sleman 3.100 dosis, Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (BPPTDK) 400 dosis, UGM dan Kota Yogyakarta 200 dosis.
“Alokasi vaksin di Gunung Kidul mencapi 500 dosis karena populasi banyak da nada pembibitan sapi PO (Peranakan Ongole). Sedangkan di
Sleman ada populasi sapi perah,” tutur Erna Rusmiyati.
Ternak terjangkit PMK di DIY mencapai sebanyak 6.785 ekor. Dari jumlah tersebut, 768 ekor dinyatakan sembuh, 58 ekor dipotong paksa dan sebanyak 63 ekor mati.
Indarto menyatakan pemberian vaksinasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak terhadap PMK. Vaksinasi diberikan pada ternak dalam kondisi sehat mulai ternak berumur lebih dari dua minggu. “Umur anak sapi, kambing dan domba lebih dari dua minggu bisa diberikan vaksin,” jelasnya.***g