.
Direktur Sales dan Operasi PT PGN Tbk, Faris Aziz. (Foto: PM-Diskominfo)
Kulonprogo (PM) – Jaringan gas (jargas) Bumi bakal dibangun di 46 kabupaten/kota. Tahun 2022 ditargetkan menjangkau 1 juta penerima manfaat. Ini berarti gas dalam tabung bakal tergusur. Apa saja keunggulannya?
Rencana tersebut terungkap dalam audiensi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sebagai salah satu subholding gas PT. Pertamina Persero dengan Bupati Kulonprogo, Drs. H. Sutedjo, di ruang Menoreh, Pemkab Kulonprogo, Kamis (17/02/2022). Kabupaten Kulonprogo, menjadi salah satu sasaran penerima manfaat.
Pembangunan Jargas bumi merupakan salah satu proyek strategis nasional Presiden Joko Widodo, bertujuan untuk peningkatan keekonomian masyarakat. Namun, belum semua daerah siap menjalankan proyek tersebut. Di Kulonprogo saja, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir dalam acara sosialisasi tersebut masih ragu-ragu karena belum ada rencana detailnya.
“Dalam hitung-hitungan secara ekonomi, diperkirakan lebih hemat tetapi belum mengetahui rencana detail, potensi daerah dan sasaran penerima manfaat,” kata Suparno, Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kulonprogo.
Sementara Kepala Dinas PUPKP Kulonprogo Gusdi Hartono menjelaskan teknis pembangunan jaringan diperkirakan telah memperhitungkan unsur keselamatan atau safety. Baik dalam proses pembangunan maupun pemanfaatnya harus memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
“Yang terpenting penyerapan tenaga kerja daerah setempat. Jika ada Jargas untuk rumah tangga, penghasilan pedagang dan tenaga loper tabung LPG tabung akan kehilangan pekerjaan,” jelasnya.
Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulonprogo, Roehady Goenoeng Purwo Hantoko yang mengikuti audiensi mendampingi Bupati Kulonprogo menyatakan belum ada rencana detail pembangunan Jargas Bumi yang menyasar rumah tangga di Kulonprogo.
Menurutnya, rumah tangga menggunakan Jargas lebih hemat dibandingkan menggunakan tabung gas LPG. Setelah teralisasi ada harapan dari Dinas (PMDP2KB) dalam pengelolaan dapat bekerjasama dengan BUMDes.
“Pemkab sifatnya masih menunggu. Karena belum ada survey maupun kajian titik-titik yang potensi menjadi sasaran pembangunan Jargas,” tutur Roehady Goenoeng.
Dalam audiensi dengan Bupati Kulonprogo, Direktur Sales dan Operasi PT PGN Tbk, Faris Aziz mengatakan pembangunan Jargas Bumi menjadi bagian dari program pemerintah untuk proyek strategis nasional.
Sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2025 ditargetkan 4 juta sambungan rumah tangga penerima manfaat Jargas Bumi di 46 kota/kabupaten. “Sampai 2024 targetnya 4 juta sambungan rumah,” jelas Faris.
Menurutnya, gas bumi memiliki keunggulan harga lebih hemat dan praktis karena penyaluran gas menggunakan pipa . Keunggulan lainnya dapat optimal dari sisi ruang dan praktis dari sisi penggunaan. Pasokan gas dapat kontinyu tanpa resiko kehabisan dan pengukuran penggunaannya pun akurat.
Bupati Kulonprogo Drs H Sutejo menyatakan program pembangunan Jargas Bumi merupakan pelayanan pilihan publik. Untuk membangun Jargas Bumi seharusnya melalui tahapan survey pasar dan mengurus prosedur administrasi perizinan.***k