.
Seusai membuka pameran, Kadisbud DIY, Dian Laksmi Pratiwi meninjau stand pameran didampingi Ketum.Baramus DIY Ki Bambang Widodo dan.para tamu undamgan. (PM-Istimewa)
Yogyakarta (PM) - Museum saat ini menjadi tempat populer bagi sebagian masyarakat, khususnya di kalangan anak muda untuk ruang belajar dan hiburan. Momentum ini harus dapat ditangkap sebaga bentuk apresiasi, untuk mengembangkan lembaga museum agar lebih baik dalam berkontribusi kepada masyarakat. Dimana, museum tidak hanya mengumpulkan, meneliti, menunjukan, dan melestarikan koleksi saja. Namun museum juga harus menjadi ruang dialog kritis tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Terkait hal tersebut, salah satu rangkaian Festival Museum Yogyakarta yakni Jogja Museum Expo 2022 dimeriahkan oleh berbagai acara yakni; Pameran Tematik, Program Pameran Promo Museum, Pentas Pertunjukan dari 24 sekolah di DIY (SD/SMP/SMA), Pentas Pertunjukan Reguler, Kurator Talk, Permainan Interaktif, Artistik Seniman Kolaborasi dan Kunjungan Museum.
Hadir pada upcr pembukaan pameran, di antaranya: Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Ketum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo Kepala PP SBSP Disbud DIY Budi Husada serta para Kepala Museum DIY.
Pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) D.I. Yogyakarta bertajuk "Ujwalita", mencoba menyajikan ruang belajar dan hiburan secara relevan dan kontekstual, dengan sub-judul "Merayakan Keragaman dan Meneguhkan Keistimewaan". Keistimewaan dalam hal ini dimulai dari munculnya Kerajaan Mataram di abad ke-16 yang diikuti dengan berbagai peristiwa budaya dan politik, termasuk munculnya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Kadipaten Pakualaman, dan kemerdekaan bangsa dengan Negara Republik Indonesia yang disambut di Yogyakarta.
Keistimewaan Yogyakarta yang menjelma secara formal dalam bentuk Undang-Undang RI di tahun 2012, merupakan sintesis dari berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Yogyakarta dalam kerangka Republik Indonesia. Status keistimewaan tersebut merupakan tonggak untuk bergerak maju, berbuat lebih banyak kepada Republik ini.
Melalui pameran tematik ini, koleksi-koleksi museum yang ditampilkan telah dipilih untuk merespon momentum satu dasawarsa Keistimewaan Yogyakarta. Keistimewaan dalam pameran ini sendiri dapat dilihat melalui keragaman sub-tema pameran yakni; sejarah, pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.
Selain hal itu, untuk mewujudkan museum sebagai ruang dialog kritis, pameran kali ini juga berkolaborasi dengan perupa muda Siam C Artista. Konsep pameran kolaborasi ini hadir sebagai sarana mendemokratisasikan ruang dan merespon narasi kuratorial, dengan karya interaktif nya Siam yang mengangkat wacana tentang keistimewaan.
Pameran yang dikuratori oleh Sektiadi, S.S., M.Hum., Baha Uddin, S.S., M.Hum., dan Khoirul Anam, S.Sn., M.A. ini, dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi, SS, MA pada tanggal 15 Agustus 2022, bertempat di Sleman City Hall, Jl. Magelang Denggung, Tridadi, Kec. Sleman, Kab. Sleman, DIY. Pameran ini akan diselenggarakan selama 5 hari mulai 15-19 Agustus 2022 dengan melibatkan 39 museum di Yogyakarta dan Barahmus DIY.
Siaran pers ini sekaligus merupakan undangan. Oleh karena itu pihak Dinas Kebudayaan DIY dan panitia Jogja Museum Expo dengan hormat mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengapresiasi, dengan datang ke pameran ini bersama keluarga dan sahabat, menikmati serangkaian program dengan tanpa dipungut biaya. Bagi peminat dipersilakan menghubungi Eko (Seksi Pameran) dengan nomor hp. +62 819-3171-8558 atau Rahma (Seksi Kunjungan Museum) +62 818-0413-3037 ***g