.
Kulonprogo (PM) – Pemerintah telah memberikan sinyal bahwa perjalanan mudik lebaran tahun 2022 diijinkan. Hal in berdampak adanya peningkatan minat warga Kulonprogo mendapatkan vaksin dosis 3 atau booster. Peningkatan bisa mencapai sekitar 40 persen dibandingkan sebelum ada kebijakan tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, TH Baning Rahayujati mengungkapkan warga yang menerima vaksin baik dosis 1, dosis 2 maupun booster tiap hari hanya sekitar 300 orang. Setelah pemerintah mengizinkan mudik lebaran, tiap harinya meningkat menjadi sekitar 500 orang.
“Kulonprogo menjadi wilayah udiknya bagi pemudik dari berbagai daerah. Sejak ada peraturan boleh mudik dengan syarat booster, ada peningkatan warga Kulonprogo untuk mendapatkan vaksin,” ujar Baning Rahayu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama TNI dan Polri terus melakukan kegiatan vaksinasi, baik di Puskesmas, pusat layanan kesehatan dan di titik-titik kalurahan atau pedukuhan untuk mendekatkan dengan warga. Dinkes menjamin persediaan vaksin mencukupi sesuai kebutuhan.
Persediaan disesuaikan dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan umur masa berlaku vaksin tersebut. Vaksin diupayakan bisa habis sebelum vaksin kedaluwarsa.
“Tiap titik lokasi penyelenggaraan vaksinasi sebelumnya, warga yang mendapatkan hanya sekitar 100 orang, sekarang meningkat menjadi sekitar 150 orang,” jelasnya.
Untuk mengejar pencapaian target vaksinasi, pihaknya giat mensosialiasi jadwal vaksinasi di Puskesmas, pusat layanan kesehatan dan di titik-titik kalurahan maupun pedukuhan untuk mendekatkan dengan warga.
Kemudian melakukan update pengetahuan kepada para dokter tentang warga bisa diberikan vaksin. Termasuk pemberian vaksin terhadap warga lanjut usia dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Warga Kulonprogo yang telah mendapatkan vaksinasi hingga laporan terakhir, Rabu (29/3), katanya mendapatkan sebanyak 378.177 orang. Warga yang telah mendapatkan vaksinasi dosis 1 sebanyak 342.321 orang atau sekitar 90,4 persen, dosis 2 mencapai 310.759 orang (83,2 persen) dan booster mencapai 51.945 orang atau sekitar 12,9 persen.***k