.
Penerima manfaat Jamkesus Disabilitas antri pemeriksaan kesehatan. (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Seorang warga Kepiton, Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo Tukijan (54) menjadi korban peliharaan hewan ternak kambing di rumahnya. Sejak dua bulan terakhir menderita lumpuh dan menjadi perawatan anak-anaknya.
Hal tersebebut terungkap dari salah satu peserta penerima manfaat Jamkesus (Jaminan Kesehatan Khusus) Terpadu 2022 dari Bapeljamkesos (Badan Pelaksana Jaminan Kesehatan Sosial) DIY di Asrama RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Wates, Rabu (28/9).
Tukijan lumpuh disebabkan jatuh dari ketinggian pohon alpukat lima meter saat mencari ramban atau pakan untuk 4 kambing yang dipelihara di rumahnya. Sempat menjalani perawatan dan pengobatan selama kurang lebih satu bulan di RSUD Wates tetapi sampai sekarang belum bisa beraktivitas apa-apa.
Anak pertama Tukijan, Isti mengungkapkan iga bagian pelakang patah dan tulang belakang retak. Selama menjalani pengobatan di rumah sakit sempat menjalani operasi pemasangan pen.
“Sampai sekarang belum bisa apa-apa. Sepanjang hari hanya bisa tiduran di tempat tidur dan menjadi perawatan. Mencari ramban menjadi pekerjaan kesehariannya setelah selesai mengerjakan sawah,” ujar Isti.
Dengan menjadi peserta penerima manfaat Jamkesus, harapnya bisa mendapatkan alat bantu sesuai kondisi orangtuanya. Minimal untuk beraktivitas duduk, berbaring di tempat ditur dan aktivitas lain tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo Y Iriyanto mengungkapkan terdapat tidak kurang 55 penyandang disabilitas di Kulonprogo sebagai penerima manfaat Jamkesus dari Bapeljamkesos DIY.
Pelayanan Jamkesus yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan spesilialis kedisabilitasan peserta untuk menentukan alat bantu yang dibutuhkan. Pada kesematan tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk pelayanan vaksinasi Covid-19.
Penerima manfaat Jamkesus yang didatangkan ke tempat pelayanan di Asrama RSUD Wates, katanya yang dinyatakan lolos verifikasi dari pendamping. Peserta tidak lolos dari hasil verifikasi bisa disebabkan sebelumnya telah pernah menerima jaminan serupa atau telah di-cover program lain.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bukti kehadiran negara. Untuk mendatangkan menyandang disabilitas di tempat ini, butuh keterlibatan dan kepedulian dari berbagai pihak,” tuturnya.***