Platinum

Kulonprogo: 12 Jiwa Selamat dari Banjir Lumpur Longsoran Material Tanah

Roberto Gusta
20 May 2022
.
Kulonprogo: 12 Jiwa Selamat dari Banjir Lumpur Longsoran Material Tanah

Bekas banjir lumpur material longsoran yang menerjang rumah warga dan sekolah SMPN 3 Kokap di Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap. (PM-Roberto Gusta)

Kulonprogo (PM) – Sebanyak 3 KK (kepala keluarga) atau 12 jiwa berhasil menyelamatkan diri dari rumah tinggalnya yang diterjang banjir lumpur material tanah longsoran bersamaan turun hujan deras di Pedukuhan Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Kamis (19/5) sore.

Selain menerjang rumah warga, banjir lumpur material longsoran juga menerjang SMPN 3 Kokap mengakibatkan hari terakhir pelaksanaan ASPD (Asesmen Standarisari Pendidikan Daerah) siswa kelas IX tertunda. Akses jalan kabupaten Pripih – Kalirejo di Pedukuhan Plampang II, tertutup material longsoran sehinggalah tidak dapat dilewati motor dan mobil.

Tiga KK yang berhasil menyelamatkan diri mengungsi ke rumah tetangganya Ngasiran. Meliputi keluarga Hartini beranggotakan enam jiwa, keluarga Rosianto dan Rosiyanto beranggotakan, masing-masing beranggotakan tiga jiwa.

 

 

 

Kepala SMPN 3 Kokap bersama guru dan karyawan membersihkan lumpur di halaman sekolah (PM-Roberto Gusta)


Kemudian dua KK masing-masing Tukiyo dan Marjiyo yang rumah tinggalnya terletak diatas lokasi tanah longsor mengungsi ke rumah tetangga. Adapun masing-masing keluarga beranggotakan tiga jiwa.  

“Banjir lumpur longsoran bersamaan turun hujan lebat dengan durasi sekitar satu jam, Kamis sore. Sepertinya longsor susulan karena sama dengan titik lokasi longsor sebelumnya,” kata Dwi Wuryaningsih, Dukuh Plampang II ditemui di lokasi longsoran.

Menurutnya, banjir lumpur disebabkan saluran dan gorong-gorong tersumbat material longsoran yang terjadi di April 2022 lalu. Pekerjaan pembersihan longsoran masih berlangsung. Bersamaan turun hujan lebat terjadi longsor lagi.

“Aliran deras air hujan dari lereng bukit membawa lumpur dan material longsoran mengalir ke mana-mana,”tuturnya.

Pramono, salah satu korban banjir lumpur material longsoran menyatakan saat turun hujan deras bersama orangtuanya Siswo Diharjo berada di halaman rumah. Menyaksikan aliran lumpur mengalir melewati jalan dan sebagian meluber ke rumah warga, sekolah dan mengalir ke pekarangan.

Melihat banjir lumpur terus membesar, warga sekitar meninggalkan rumahnya melewati jembatan, mengungsi tempat aman ke rumah tetangga di seberang sungai. “Air tidak membawa lumpur, batu-batu ikut terbawa air,”ujar Pramono.

Kepala SMPN 3 Kokap Sudamar menjelaskan untuk ketiga kalinya, sekolah mendapatkan kiriman lumpur material longsoran. Lumpur masuk halaman sekolah mengakibatkan tertunda pelaksanaan ASPD (Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah) hari terakhir yang diikuti siswa kelas IX.

Menurutnya, di pasca turun hujan deras Kamis sore, jaringan internet mati. Di tengah operator mengupayakan melakukan perbaikan jaringan internet kembali normal, sebagian karyawan dan para guru membersihkan lumpur di lingkungan sekolah.

“Harapannya peserta masih tetap bisa mengikuti ASPD pada sesi kedua atau seksi tiga. Pelaksanaan tertunda disebabkan turun hujan deras, jaringan internet di sekolah mati,”tutur Sudamar.***

Griting

Baca Juga