.
Asisten Bidang Administrasi Umum Eka Suryo Prihantoro (tengah berbaju putih) dan Sekda Banyuwangi Mujiono berfoto bersama rombongan Sleman. (PM-ist)
Patmamedia.com (BANYUWANGI) - Beberapa jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman yang dipimpin Asisten Bidang Administrasi Umum (Assek III), Eka Suryo Prihantoro, S.Si, M.Kom, melakukan studi tiru ke Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (2/7/2024). Studi tiru ini terkait tentang pengembangan pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Rombongan dari Sleman diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Banyuwangi, Ir. Mujiono, M.Si, di Kantor Bupati Banyuwangi.
Terungkap dalam kunjungan ini, pariwisata di Banyuwangi memiliki text line setiap tempat adalah destinasi dan setiap kegiatan adalah atraksi. Hal tersebut disampaikan Sekda Banyuwangi, Mujiono, di hadapan rombongan dari Sleman.
"Kami memiliki Gunung Ijen, garis pantai sepanjang 175 km, hutan utara dan barat, serta perkebunan kopi dan cokelat PTPN XI dan XII. Kebudayaan kami yang khas termasuk tarian Gandrung dan kuliner seperti rujak soto dan nasi tempong," papar Mujiono.
Banyuwangi, dengan luas wilayah 3.900 km persegi dan populasi 1,7 juta jiwa, memiliki berbagai potensi pariwisata. Mujiyono juga menekankan pentingnya ecotourism dan sport tourism di Banyuwangi.
"Kami mengembangkan sporttourism dan memiliki 79 event dalam Banyuwangi Festival yang berlangsung dari Januari hingga Desember 2024," kata Mujiyono.
Selain itu, lanjut Mujiono, Banyuwangi fokus pada peningkatan infrastruktur dan teknologi informasi untuk mendukung pariwisata dan UMKM.
"Kami menargetkan wisatawan untuk menginap selama 3 hari 2 malam, yang akan memberikan dampak positif bagi UMKM. Ada program pendampingan, pelatihan, dan bahkan subsidi ongkir gratis untuk produk UMKM bekerja sama dengan Kantor Pos Indonesia," ungkap Mujiyono.
Pemkab Banyuwangi juga memiliki program unggulan yakni Bungadesa (Bupati Ngantor di Desa). Maksudnya, Bupati bekerja dan memberikan pelayanan langsung di desa-desa untuk mengetahui kondisi infrastruktur, pendidikan, perekonomian, kesehatan, perkebunan, dan lainnya.
"Kami juga dikenal dengan julukan 'the Sunrise of Java,' yang menginspirasi kami bekerja lebih awal dan lebih cepat dibandingkan kabupaten lain," jelasnya.
Sebelumnya, mewakili rombongan dari Sleman Eka Suryo dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang menekankan pentingnya sektor pariwisata bagi Sleman. Ia memaparkan, pendapatan sektor pariwisata di Sleman tahun 2023 sekitar Rp 353 miliar, atau sekitar 30% dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Di Sleman telah terbentuk 80 desa wisata yang terdiri dari 12 desa wisata berstatus mandiri, 17 desa wisata berstatus maju dan 18 desa wisata dengan status berkembang sedangkan 33 desa wisata lain berstatus rintisan. Destinasi wisata Sleman sebanyak 54 obyek wisata dan 142 hotel berbintang. Selain itu, terdapat 109.000 UMKM di Sleman," ujar Eka Suryo.
Turut hadir dalam kunjungan ini Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Assek II), R. Haris Martapa, S.E, M.T, Kepala Dinas Pariwisata Ishadi Zayid, S.H, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, serta Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Drs. Rasyid Ratnadi Sosiawan, M.Si. Selain itu hadir 25 wartawan yang bertugas meliput di Kabupaten Sleman.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua kabupaten dalam mengembangkan sektor pariwisata dan UMKM, serta memperkuat kerja sama antar daerah.