.
Fransisco Ivan Apriano, peraih juara pertama Festival Dalang Anak dan Remaja Kulonprogo 2022 (PM-Istimewa)
CERITA Antareja Moksa, berhasil mengantarkan Fransisco Ivan Apriano (16) meraih juara pertama untuk kategori dalang remaja pada Festival Dalang Anak dan Remaja tingkat kabupaten 2022 yang diselenggarakan Dinas Kabudayaan (Disbud)/Kundha Kabupaten Kulonprogo di Taman Budaya Kulonprogo (TBK).
Antarejo Moksa merupakan cerita carangan dalam wayang kulit yang cukup heroik. Salah satu anak Werkudoro atau Bimo ini merupakan jagoan Pandawa. Memiliki banyak kesaktian. Mengikuti takdir yang telah terulis di Kitabsara, Prabu Krisna meminta Antarejo menunjukkan semua kesaktiannya.
Antareja menunjukkan kesaktian membunuh orang hanya menjilat bekas telapak orang yang hendak dibunuh. Menunjukkannya dengan menjilat bekas telapak sendiri sehingga Antarejo terbunuh dari kesaktiannya sendiri.
“Saya terus berproses belajar dan berlatih di tengah pandemi Covid-19. Pada pementasan di Festival Dalang Anak dan Remaja, mewakili Kapanewon Samigaluh berusaha semaksimal mungkin dapat menyuguhkan yang terbaik,” ujar putra pertama dari pasangan keluarga Agus Windaryanto dan Maryati, Senin (28/2/2022).
Ivan, demikian nama sapaannya, peserta dari Kapanewon Samigaluh berhasil meraih nilai tertinggi, menyingkirkan 11 peserta untuk kategori dalang remaja pada Festival Dalang Anak dan Remaja Kulonprogo 2022.
Tempat kedua diraih Bima Yuda Dwi Pramana (Kapanewon Kokap), juara ketiga Nanda Adi Triadmana (Kapanewon Temon), juara keempat Radete Inu Siwi (Kapanewon Kalibawang) dan juara lima diraih Mikha Gebrian Wibawa, peserta dari Kapanewon Galur.
Sedangkan untuk kategori dalang anak, juara pertama diraih Budiana Penty Widya Nandha, peserta dari Kapanewon Temon, Anom Dwi Prasetiyo (Kapanewon Kalibawang) di tempat kedua, urutan ketiga Krisnanda ( Kapanewon Girimulyo), juara keempat Gema Galgani Uma Wijayanti (Kapanewon Sentolo) dan juara kelima diraih Gading Brama Yuda, peserta dari Kapanewon Wates.
Atas keberhasilan tersebut, mereka akan termotivasi untuk terus belajar mendalang wayang kulit dan mengerawit/ menabuh gamelan bersama para seniman dan teman-teman seusianya di Sanggar Puspita Laras, Pedukuhan Sumbo, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh. Ivan menjadi perwakilan kabupaten mengikuti Festival Dalang Remaja tingkat DIY.
Ivan yang masih duduk di bangku kelas X SMKN 1 Kasihan Bantul/SMKI Yogyakarta mengungkapkan sejak usia dua tahun mulai tertarik dengan wayang kulit. Ketika menempuh penddidikan SD dan SMP, bakat mendalang terus berkembang.
Berulang kali mendapatkan kesempatan pentas untuk mendalang wayang kulit. Bahkan pada saat di bangku SD, dia sempat mengikuti festival dalang anak hingga tingkat DIY. “Tidak ada bakat keturunan karena pekerjaan kedua orang tua petani. Kakek dulu suka main kethoprak dan nenek menari gambir anom,” kata Ivan.
Koordinasi Kecamatan (Korcam) Kebudayaan Kapanewon Samaigaluh Puji Lestari Handayaningsih yang dihubungi terpisah mengungkapkan Ivan menjadi salah satu remaja kebanggaan warga Samigaluh. Di tengah kemajuan tehnologi digital, masih menjunjung tinggi kelestarian budaya Jawa.
“Sebagai warga Samigaluh cukup bangga dengan keberhasilan Ivan berhasil meraih juara I pada festival dalang remaja tingkat kabupaten. Saya mengetahui Ivan belajar mendalang wayang kulit dari SD dan berani pentas pada acara perpisahan di sekolah,” ujar Puji Lestari Handayaningsih.***k