.
Gablok dan pecel bumbu gebing menjadi makanan langka di Sungapan (Foto: PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Gablok dan pecel bumbu gebing menjadi makanan khas di wilayah Sungapan, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Keduanya menjadi menu langka yang bisa dijumpai hanya pada hari pasaran Legi dan Pon.
Mursidah (45) merupakan generasi penerus warung orangtuanya Mbah Tini yang masih bertahan sampai sekarang di Sungapan. Warung itu cukup terkenal oleh masyarakat menjual gablok dan pecel gebing. Setelah Mbah Tini tidak mampu lagi, dilanjutkan Mursidah memasak dan menjual menu tersebut.
“Sejak kembali ke kampung halaman dari merantau di Jakarta sekitar 2016, melanjutkan pekerjaan orangtua sampai sekarang. Harapannya, geblok dan pecel di sini jangan sampai hilang,” ujar Mursidah di sela-sela berjualan di warung Mbah Tini, Kamis (31/3/2022).
Gablok adalah makanan menggunakan bahan baku beras yang dimasak menjadi bubur kental dengan bumbu santan kelapa, daun salam dan garam. Bubur kental selanjutnya sesuai ukuran dibungkus menggunakan daun pisang untuk dikukus kembali. Gablok terasa gurih dan lembek.
Pecel bumbu gebing hampir sama dengan menu pecel pada umumnya. Menggunakan berbagai macam bahan baku sayuran seperti daun bayam, sawi, kecambah, kacang panjang, daun pepaya yang semuanya direbus.
Perbedaan hanya pada bumbunya menggunakan bahan campuran antara gebing dan kacang tanah. Gebing merupakan potongan kelapa kecil-kecil digoreng kering dan ditumbuk menjadi tepung. Kacang tanah juga digoreng ditumbuk menjadi tepung.
Keduanya dicampur menjadi satu ditambah dengan bumbu, gula kelapa, kencur dan diencerkan menggunakan air panas. Penyajian rebusan sayuran diberikan bumbu gebing dibungkus menggunakan daun pisang.
“Belajar memasak gablok dan pecel gebing dari orangtua. Orangtua belajar memasak dari orangtuanya lagi jadi sudah turun temurun sampai saya sekarang,” jelas istri Basiyo ini.
Menurutnya, berjualan hanya pada hari pasaran Legi dan Pon, mulai pukul 06.00 pagi. Konsumen meliputi warga sekitar dan warga pulang belanja dari Pasar Menguri. Berjualan hanya berlangsung sekitar satu jam. Gablok maupun pecel gebing sampai sekitar pukul 07.00 sudah habis.
Tiap pasaran Legi atau Pon membuat gablok antara 30 sampai 40 bungkus. Sekali memasak membutuhkan bahan baku beras sekitar dua kilogram. Sedangkan untuk pecel gebing satu panci ukuran besar. “Gablok dijual Rp 1.000 per bungkus dan pecel gebing Rp 2.500 per bungkus,” tuturnya.
Sukirno, seorang warga Crangah, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulonprogo mengungkapkan sejak kecil sudah mengenal gablok dan pecel gebing. Nasi gablok paling enak dimakan dengan pecel. Untuk mendapatkannya hanya di Sungapan.
“Biasanya untuk jujugan para orangtua menyiapkan sarapan anaknya akan ke sekolah. Tetapi tidak setiap hari ada karena berjualan hanya pada hari pasaran Legi dan Pon,” ujar Sukirno.
Selain di Sungapan, katanya ada yang berjualan geblok dan pecel gebing di Pasar Menguri. Sudah lama tutup karena yang berjualan sudah tua dan tidak ada yang meneruskan. “Banyak yang senang karena rasanya gurih,” tambahnya.***k