.
Salah satu titik tanah longsor menutup jalan kabupaten di Dlingseng, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang (PM- Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Sebaiknya bertanya jalan yang harus dilewati jika hendak berpergian di wilayah Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. Terutama bagi warga dari luar daerah agar bisa sampai di tujuan dan tidak terjebak tanah longsor.
Paling tidak terdapat 29 titik tanah longsor tersebar di enam pedukuhan , Kalurahan Banjaroya bersamaan hujan deras semalaman mengguyur wilayah Kulonprogo, Senin (18/4) sore. Material longsoran menutup akses jalan kabupaten dan mengenai rumah warga.
Panewu Kalibawang Hening Nurcahya bersama Lurah Banjaroya Yoanes Pius Cahyo Nugrohojati bersama jajaran anggota TNI Koramil dan Polsek Kalibawang menyatakan sebagian besar tanah longsor menutup akses jalan kabupaten.
Baca juga : Tidak Mampu Nahan Banjir, Bendung Embung Dlingseng Longsor
Menurutnya, sudah melaporkan kejadian tanah longsor di Banjaroya ke Bupati dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kulonprogo. Mengharapkan laporan segera ditindaklanjuti menurunkan alat berat untuk menyingkirkan longsoran yang menutup akses jalan.
“Sebagian akses jalan sampai saat ini masih tertutup longsoran. Dalam kondisi darurat warga sudah kerja bakti tetapi baru sebatas menyingkirkan volume longsoran kecil. Jalan baru bisa dilewati motor,” ujar Hening Nurcahya di Pedukuhan Dlingseng, Selasa (19/4).
Yoanes Pius Cahyo Nugrohojati menjelaskan kejadian tanah longsor tersebar di Pedukuhan Duren Sawit, Semagung, Promasan, Plengan, Puguh dan di Pedukuhan Kajoran. Laporan sementara terdapat 29 titik tanah longsor.
Terdapat delapan titik longsor mengenai rumah warga dan menutup jalan kampung. Sebelas titik longsor tersebar di enam pedukuhan menutup jalan kabupaten.
Itensitas curah hujan tinggi juga berdampak terhadap sayap bendungan embung Dlingseng terancam jebol dan jembatan Blabak terputus di Semagung.
“Sangat mengharapkan ada bantuan alat berat untuk kelancaran penanganan tanah longsor di Banjaroya,” tutur Yoanes Pius Cahyo Nugrohojati.***w