Platinum

Malioboro Kembali Semarak, Tawar Menawar Kembali Terdengar...

Renata Dhea
09 January 2022
.
Malioboro Kembali Semarak,  Tawar Menawar Kembali Terdengar...

Kios busana di kakilima Malioboro diserbu pembeli PATMA: RENATA

SEPANJANG Jumat, Sabtu hingga Minggu (7, 8, 9 Januari 2022) Malioboro semarak lagi -- dibanjiri pengunjung. Aktivitas wisata belanja, kuliner dan jalan-jalan sembari berfotoria menjadikan Malioboro hingar bingar  bak sebelum pandemi.

"Berkunjung ke Yogya, telah kami rencanakan sejak November," kata Maya Indreswari, mewakili 7 temannya. Mereka asal Probolinggo Jawa Timur, datang bersama para teman kompleks perumahan mengendarai bus carteran.

Setelah seharian mengunjungi objek wisata di sekitar Yogyakarta khususnya Nglanggeran yang sedang viral -- mereka sengaja meluangkan waktu sejak senja, hingga larut malam di Malioboro. “Makan di lesehan kakilima dan foto-foto. Itu saja acara yang kami lakukan secara Prokes ketat,” tambahnya.

Mereka merancang jalan kaki, dari Tugu Golong Gilig yang legendaris itu -- ke arah selatan hingga kawasan Titik Nol. Lalu, ke arah utara lagi, istirahat makan minum di  tenda lesehan kawasan Hotel Grand Inna Garuda.

"Kami sangat senang sewa otopet ini," kata Atika, teman Maya. Dengan otopet, saat ini wisatawan dapat menyusuri Malioboro tanpa lelah jalan kaki.

Mereka mengaku sangat menikmati kawasan Malioboro yang ditutup bagi kendaraan bermotor pada pukul 19.00 - 21.00. "Karena kami dapat bolak-balik  berjalan arah utara-selatan di  tengah jalan  Malioboro," ujar Atika.

Program jeda 2 jam tanpa kendaraan bermotor setiap hari tersebut, Malioboro benar-benar memanjakan pengunjung. Suasana pun kian  riang dan santai tanpa hiruk pikuk kendaraan bermotor. 

Keluarga yang mengajak anak-anak dapat berjalan-jalan  aman.

Meski tetap harus waspada, karena setiap saat dapat 'dicium' kuda-kuda gagah penarik andhong, yang sengaja dijadikan kendaraan khas di Malioboro.

Makan lesehan menjadi favorit wisatawan. Jika ingin murah meriah, dapat berkunjung di kawasan Pasar Bringharjo. Aneka makanan rakyat yang khas seperti ramesan terdiri dari nasi, bakmi, pecel bunga Turi, lauk pauk tahu tempe bacam, aneka sate,  dan lainnya dapat dibeli dalam harga bersahabat.

Belanjaan aneka busana yang dipajang di sepanjang badan Malioboro - baik sisi barat atau timur - juga diserbu pengunjung. Tiga daster batik cantik dapat Anda bawa pulang dengan harga  Rp 100 ribu. Kaus T-shirt Malioboro, tas, aneka souvenir lain  juga tinggal memilih sesuai kondisi dompet. Seru, karena kita dapat tawar menawar!

Demikian pula berbagai oleh-oleh camilan khas Yogya, atau buah-buahan - dapat dibeli di kawasan ini. Anda akan mendapat bonus kemasan yg unik dan praktis. Kemasan besek, yakni wadah dari anyaman bambu yang ramah  lingkungan, kini menjadi trend untuk mengurangi pemakaian plastik. Hal ini memudahkan wisatawan  menenteng belanjaan.

Malioboro yang kembali hingar bingar, sungguh menebar optimisne bangkitnya ekonomi dan pariwisata di Yogyakarta. Meski menyisakan rasa khawatir, pandemi akan 'meledak' lagi. Semoga semua pihak tetap patuh pada Protokol Kesehatan.***

Griting

Baca Juga