Platinum

Manfaatkan Teknologi Hologram, Diorama Arsip DIY Menyasar Milenial

Renata Dhea
24 February 2022
.
Manfaatkan Teknologi Hologram, Diorama Arsip DIY Menyasar Milenial

Diorama Arsip DIY dan Gedung Depo Arsip DPAD DIY yang megah, Kamis (24/2), saat diresmikan oleh Sri Sultan HB X. (PM-Renata Dea)

YOGYA (PM)-Arsip merupakan identitas dan harkat sebuah bangsa. Karena melalui arsip, dapat tergambar perjalanan sejarah bangsa dari masa ke masa. Betapa pentingnya arsip ini, sehingga tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian tehadap arsipnya. 

"Dibangunnya Diorama DIY merupakan dukungan dan kepedulian Pemda DIY untuk mengenalkan generasi muda pada perjalanan sejarah DIY. Saya berharap agar pengunjung dapat membayangkan serta merasakan pengalaman mendekati seperti sebenarnya, serta lebih mudah memahami perjalanan DIY. Karena diorama ini dibangun dengan teknologi hologram yang bersifat interaktif,"kata ‎Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian Diorama Arsip DIY dan Gedung Depo Arsip DPAD DIY, Kamis (24/2).  

Hadir dalam acara tersebut Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Drs Imam Gunarto, MHum, Ketua DPRD DIY Nuryadi, S.Pd, Deputi II Perpustakaan Nasional RI, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY dan Kepala DPAD se-Indonesia serta jajaran Forkopimda DIY.

Menurut Sultan, pengembangan dan pembangunan selesai pada tahun 2021. Melibatkan sekitar 250 seniman dan lebih banyak lagi pekerja seni, ahli teknologi, praktisi audio dan video, kearsipan, ahli sejarah dan ahli berbagai bidang ilmu. "Dengan adanya diorama diharapkan dapat memberikan akses arsip seluasnya untuk kepentingan peneltian, ilmu pengetahuan dan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat,"ujar Sultan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, Monika Nur Lastiyani, MM menyatakan, ‎arsip-arsip yang ditampilkan bersumber pada koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY. Lembaga-lembaga arsip  negara dan swasta di dalam negeri maupun luar negeri, maupun koleksi pribadi. Adapun perjalanan diorama kearsipan dimulai dengan penyusunan naskah storyline tahun 2018. Berisi gambaran periodesasi sejarah sejak Panembahan Senopati hingga sampai dengan keistimewaan DIY yang disusun secara kronologis dan sistematis. Di mana naskah ini menjadi pedoman visualisasi di dalam bentuk diorama, holorama atau media digital elektronik berdasarkan arsip sebagai landasan utamanya.

Perjalanan berlanjut pada tahun 2019 dengan penyususan Detail Engineering Desain (DED) yang menitik beratkan kepada visualisasi arsip ke dalam media visual. Agar dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara efektif dan menyenangkan. 

"Proses pembangunan diorama kembali disempurnakan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini. Bertujuan untuk lebih mendekatkan dengan generasi milenial sebagai sasaran utama. Disajikan lebih detail sehingga informasi menjadi lebih tajam dan jelas. Identifikasi ulang terhadap benda seni dan kemudian ditampilkan secara menarik dengan teknologi,"terang Monika.‎***s

 
 

Griting

Baca Juga