Platinum

Mbah Cenil Tewas Tertimpa Rumah Akibat Tebing Longsor

Roberto Gusta
02 April 2022
.
Mbah Cenil Tewas Tertimpa Rumah Akibat Tebing Longsor

Rumah roboh akibat tebing longsor yang menimpa Warsinem (70) alias Mbah Cenil di Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap (PM-Roberto Gusta)

Kulonprogo (PM) - Seorang nenek berusia 70 tahun, Warsinem tewas tertimpa bangunan rumah kayu yang roboh akibat terdorong material longsoran tebing di Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo.

Setelah berhasil dievakuasi jenazah Warsinem dikenal warga sekitar dengan panggilan Mbah Cenil dimakamkan di pemakaman umum oleh tetangga sekitar, Jumat (1/4). Korban ditemukan tetangga dalam kondisi tubuh tertimpa balok kayu belandar dan reruntuhan rumah.

Mbah Cenil tinggal sebatang kara di rumah sederhana di tengah hutan. Untuk sampai ke rumah dari jalan kampung, harus ditempuh dengan berjalan kaki. Hanya terdapat rumah tinggal Waginah (62) terletak di atas rumah Mbah Cenil.

Waginah mengungkapkan tidak mengetahui kejadian hingga tetangganya meninggal tertimba rumah akibat terdorong tebing longsor. Pada  Kamis (31/3) malam di wilayahnya hujan deras disertai angin dan petir. Ia yang sedang merawat orangtuanya sakit, berdiam di rumah.

Pada pagi harinya ketika mengambil air bersih, katanya melihat rumah Mbah Cenil roboh. Ia langsung pergi ke rumah tetangga terdekat ke bawah berjarak sekitar 100 meter, menanyakan keberadaan Mbah Cenil.

“Saya teriak rumah Yu Cenil roboh kelongsoran. Sekalian menanyakan Yu Cenil, siapa tahu menginap ke rumah tetangga. Warga berdatangan, menemukan Yu Cenil tertimpa reruntuhan rumah,” ujar Waginah.

Sejak suaminya meninggal sekitar 20 tahun lalu, Mbah Cenil tinggal di rumah sendiri. Miliki dua anak tetapi meninggal dunia pada saat masih kecil. Di usia lanjut salah satu lengan Mbah Cenil tidak lagi berfungsi normal.

Lurah Kalirejo, Lana mengungkapkan korban masih berada di tempat tidur dipan, ketika ditemukan tertimpa reruntuhan rumah. Warga harus memotong kayu blandar dan pengeret rumah untuk mengevakuasi Mbah Cenil.  “Evakuasi dengan menggunakan gergaji untuk memotong blandar,” kata Lana.

Menurutnya, banyak terjadi longsoran akibat hujan deras disertai angin dan petir. Laporan sementara terdapat tiga titik lonsor di Pedukuhan Papak. Satu korban jiwa meninggal tertimpa rumah roboh akibat terdorong tanah longsor.

Rumah tinggal Mbah Cenil bersama sekitar 11 kepala keluarga (KK) di dua RT di Pdukuhan Papak merupakan daerah terpencil yang sulit diakses dari luar. Untuk ke kantor kalurahan, warga harus memutar melewati wilayah Kalurahan Hargomulyo.

Warga tinggal di lereng bukit yang penuh dengan tanaman keras dan berpatasan dengan hutan. Hanya terdapat satu-satunya jalan semenisasi sempit menuju ke kantor kalurahan tetapi terhenti di batas hutan. Jalan hanya dapat ditembus dengan berjalan kaki.***w

Griting

Baca Juga