.
Novak Djokovic telah sembilan kali juara Grand Slam Australia Terbuka. (PM-GETTY IMAGES)
NOVAK DJOKOVIC memenangkan banding dalam proses pembatalan visa. Petenis asal Serbia itu kini siap mempertahankan gelar pada turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2022 yang akan dimulai 14 Januari mendatang.
Sebelumnya visa petenis nomor satu dunia ini ditolak dan ia 'ditahan' di hotel karantina di Melbourne untuk menunggu dideportasi.
Djokovic mengaku senang dengan putusan hakim yang menyatakan pembatalan visa masuk Australia dicabut. Pengadilan juga memerintahkan pembebasan Djokovic dari hotel karantina di Melbourne.
"Saya sangat senang dan bersyukur bahwa hakim mencabut pembatalan visa masuk saya. Terlepas dari segala hal yang terjadi, saya akan tetap di sini dan berusaha untuk tampil di Australia Terbuka," katanya di akun Twitter. "Saya masih fokus pada hal tersebut. Saya terbang ke sini untuk bermain dalam salah satu turnamen terpenting di hadapan para penggemar yang luar biasa," lanjut atlet berusia 34 tahun tersebut.
Kendati sudah memenangi banding, Djokovic belum bisa seratus persen tenang. Pasalnya, pengacara dari pihak Pemerintah Australia, Christopher Tran menyatakan Menteri Alex Hawke masih mempertimbangkan soal pembatalan visa Djokovic dengan cara lain, yaitu merujuk pada pasal 133C(3) dari Undang-Undang Migrasi.
"Menteri sedang mempertimbangkan hal tersebut dan prosesnya sedang berjalan," kata juru bicara Kementerian dikutip dari ESPN, Senin (10/1). Apabila pengacara pemerintah Australia memenangi tuntutannya, Djokovic bisa langsung dideportasi.
Turnamen Grand Slam Australia Terbuka merupakan turnamen favorit Djokovic dengan sembilan kali memenangkan gelar juara. Saat ini, ia merupakan satu dari tiga petenis pengoleksi titel juara Grand Slam terbanyak. Dua pesaing utamanya adalah Rafael Nadal (Spanyol) dan Roger Federer (Swiss). Ketiga petenis top dunia itu sama-sama mengoleksi 20 trofi Grand Slam. Djokovic berambisi memecahkan rekor dengan menjadi satu-satunya kolektor gelar terbanyak dengan memenangkan trofi kesepuluh Australia Tebuka tahun ini.
Kisruh persoalan visa ini terjadi karena Djokovic yang menolak vaksinasi, meski sudah dua kali terserang Covid-19, sebelumnya diizinkan datang ke Australia lewat pengecualian medis. Namun setibanya di bandara, ia dianggap tidak bisa memenuhi syarat yang diperlukan, sehingga visanya dicabut.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic pun sempat turun tangan. "Saya baru menyelesaikan percakapan dengan Novak Djokovic. Saya memberi tahu Novak bahwa seluruh Serbia bersama dia," kata Vucic melalui unggahan di Instagram. "Dan pihak berwenang kami melakukan segalanya agar pelecehan terhadap pemain tenis terbaik dunia segera diakhiri," Vucic menegaskan.***