Platinum

Menteri Kebudayaan Dr Fadli Zon Beri Kuliah Umum Literasi Budaya di UST Yogakarta

Muh Sugiono
24 November 2024
.
Menteri Kebudayaan Dr Fadli Zon Beri Kuliah Umum Literasi Budaya di UST Yogakarta

Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon menulis testimoni untuk UST (PM- RBW)

                         Patmamedia.com (YOGYAKARTA) --Menteri Kebudayaan RI Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc memberikan Kuliah Umum Literasi Budaya  di Auditorium Lt 4 Gedung Pusat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Sabtu 25 November 2024. Membawakan materi “Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Nasional” kuliah umum terselenggara atas kerjasama Rektor UST dengan Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI),

Rektor UST Ki Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D. bersyukur UST  yang didirikan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara pada 15 November 1955, telah selesai   memperingati Dies Natalis yang ke-69. Rektor mengucapkan terima kasih kepada Menteri Dr H Fadli Zon yang baru pertama kali hadir di gedung pusat tersebut. Disebutkan, materi kuliah umum yang diberikannya sangat tepat dan menjadi tambahan ilmu  dalam melaksanakan  Catur Darma UST yang ke-4, yaitu:  Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Nasiosnal.

Dr Fadli Zon mengemukakan, sejalan filosofi Tamansiswa yang memegang prinsip Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tutwuri Handayani, memandang UST memiliki peran strategis dalam bidang kebudayaan sebagaimana disampaikan  Ki Hadjar Dewantara, bahwasanya kebudayan adalah inti dari pendidikan. Tanpa kebudayaan, lanjutnya,  pendidikan akan kehilangan arah, dan tanpa pendidikan kebudayaan akan sulit berkembang.

Lebih lanjut Dr. Fadli Zon menegaskan, kebudayaan bukanlah sekadar warisan, melainkan identitas yang membentuk jati diri bangsa. Dalam kebudayan tersimpan nilai-nilai luhur kearifan lokal, dan kekayaan spiritual yang telah diwariskan oleh leluhur kita dari generasi ke generasi. Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa, memiliki tanggungjawab besar untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan ini.

“Kita dianugerahi ribuan tradisi, bahasa daerah, seni tari, musik, hingga ritual adat  cermin kebhinekaan yang menjadi kekuatan bangsa, yang tidak pernah saya termui di negara lain di manapun. Saat ini terdapat 228 cagar budaya yang berperingkat nasional, 2.213 warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan dalam level nasional,” kata Dr. Fadli Zon.

Pada bagian lain, Menteri Fadli Zon juga menyatakan Pasal 32 UUD 1945 secara tegas mengamanatkan: Pemerintah bertugas memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia yang di mana usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, persatuan yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bagi Indonesia.

“Di tengah arus globalisasi, disrupsi teknologi, dan homogenisasi budaya, kita seringkali dihadapkan pada tantangan besar: menjaga kebudayaan kita tanpa menutup diri dari modernisasi. Di sini prinsip yang diwariskan oleh Ki Hadjar Dewantara menjadi relevan;  bahwasanya kebudayaan lokal harus menjadi dasar kebudayaan nasional, kebudayaan harus mampu menghadapi perubahan zaman dan kebudayaan harus menjadi alat pendidikan karakter,” ucapnya.

Menteri Fadli Zon  menegaskan generasi muda adalah aktor utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, perannya sangat penting dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan nasional. Ia mengajak kita semua  untuk menjadikan kebudayaan sebagai pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 serta menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya bangsa sehingga Indonesia tidak hanya menjadi negara maju, tetapi juga menjadi bangsa yang berkarakter dan bermartabat.

Mengakhiri kuliah umumnya Dr. Fadli Zon  berpesan, dalam  menghadapi dunia yang terus berubah, para mahasiswa harus terus belajar, berinovasi, dan memperluas wawasan, karena ilmu tanpa integritas dan nilai-nilai budaya, tidak akan cukup untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.

“Jadilah pemimpin yang inovatif , berakar pada nilai-nilai budaya bangsa serta menjadi penjaga kebudayaan sekaligus pembawa obor modernisasi yang menghormati kebudayaan dan indentitas nasional,” pesannya.

Kuliah Umum diikuti 1.000 orang terdiri mahasiswa dan dosen UST. Hadir juga di antaranya, Ketua Umum AMI Ki Putu Supadma Rudana, MBA, Ketua Yayasan UST Ki Dr. Saur Panjaitan XIII, M.M., para direktur di lingkungan Kementerian Kebudayaan RI, Penandatangan prasasti dan peresmian Gamelan UST “Kiai Ajar Panjurung”.

Selanjutnya menteri  bersama tamu undangan melakukan ziarah ke makam Ki Hadjar Dewantara  dan tokoh Tamansiswa di Taman Wijaya Brata, Celeban, Yogyakarta serta mengunjungi Museum Dewantara Kiri Griya  (DKG) Tamansiswa Yogyakarta. Di akhir kunjungan tersebut, Menteri Fadli Zon  menerima kenang-kenangan buku terbitan Tamansiswa dari Ketua Harian Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Ki Gandung Ngadina, S.Pd., M.Pd. Sedangkan Ketua Umum AMI Ki Putu Supadma Rudana, MBA menyerahkan bantuan Rp 25 juta kepada Kepala Museum DKG Ki Murwanto, S.Pd., M.Pd.***

 

 

 

 

 

 

 

 

Griting

Baca Juga