.
Kepala Dinsos P3A Kulonprogo menerima berita acara penyerahan dua orang asal Kulonprogo dari BRSPDM Margo Laras di Pati. (PM-Roberto Gusta)
Kulonprogo (PM) – Orang Dalam Ganguan Jiwa (ODGJ) bisa kembali menjalani kehidupan normal di tengah masyarakat. Penyembuhan membutuhkan waktu untuk membangun keterbukaan komunikasi.
Baik keluarga dan masyarakat lingkungan sekitar dapat menerima eks ODGJ melalui pendekaan kemanusiaan. Kemudian memberikan stimulan pemberdayaan ekonomi sesuai kemampuan dan bakatnya.
ODGJ bisa kembali menjalani kehidupan normal seperti yang dialami Purwaji dan Rusmani menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Margo Laras di Pati, Jawa Tengah.
“Kejadian ini bisa merubah paradigma masyarakat, ODGJ bisa kembali menjalani hidup normal. Keluarga dan masyarakat lingkungan sekitar dapat menerimanya,” ujar Y Iriyanto, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kulonprogo.
Hal tersebut disampaikan seusai menerima dua warga asal Kulonprogo yang sempat menjalani rehabilitasi mental di BRSPDM Margo Laras di Dinsos P3A Kulonprogo, Rabu (8/6/2022).
Purwaji berasal dari pedukuhan Dangsambuh, Kalurahan Kebonarjo, Kapanewon Samigaluh sudah lebih satu tahun menjadi penghuni rehabilitasi Margo Laras di Pati. Rusmani warga Pedukuhan I, Kalurahan Kanoman, Kapanewon Panjatan.
Iriyanto menjelaskan keduanya dapat dapat diterima keluarga maupun masyarakat lingkungan sekitar. Bahkan, warga Kalurahan Kebonharjo membangunkan rumah tinggal untuk Purwaji.
Setelah kembali berkumpul bersama keluarga di tengah masyarakat diharapkan dapat beradaptasi di lingkungan baru, selalu minum obat dan mengisi waktu untuk berternak dan bercocok tanam.
Pekerja Sosial BRSPDM Margo Laras, Giri Purnomo menungkapkan pada kesempatan tersebut menyerahkan bantuan program atensi kepada Purwaji dan Rusmani. Sesuai kemampuan dan bakat Purwaji, memberikan bantuan kambing dua ekor, alat pertanian cangkul dan bibit-bibit sayuran.
Rusmani menerima bantuan ternak unggas mentok 15 ekor, kandang dan pakan bekatul. Selama dalam perawatan di Margo Laras, Purwaji tekun bercocok tanam hingga menghasilkan panenan. “Selain beternak, Rusmani memiliki ketrampilan membatik, membuat manik-manik hiasan masker,” tuturnya.
Untuk mengetahui daerah asal Purwaji, katanya membutuhkan waktu lama karena kesulitan diajak komunikasi. Margo Laras menerima Purwadi bersama satu rombongan penyandang ODGJ satu bus dari Surabaya.
Pertama kali datang tidak mengetahui asal daerahnya dan sekujur tubuh terkena penyakit kulit. Setelah bisa diajak komunikasi, ingat daerah asal dan nama saudara-saudaranya.
“Setelah dilakukan pelacakan dari informasi yang disampaikan Purwaji ternyata benar berasal dari Kulonprogo. Saudaranya masih mengenali Purwaji,” tutur Giri Purwono.***w