Panen Karya P5 SDN Pendowoharjo Sleman, Panggung Bagi Siswa Unjuk Kebolehan
Danang Dewo Subroto
07 May 2024
.
Wayang Gunungan yang terbuat dari karton karya murid SDN Pandowoharjo Sleman. (PM-Danang)
Patmamedia.com (Sleman)- Sekolah Dasar (SD) Negeri Pendowoharjo, kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Yogyakarta menggelar kegiatan Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada Selasa (7/5/2024).
Berlangsung di Bale Budaya Indraprastha Pandowoharjo, gelaran bertema Kearifan Lokal Lestarikan Budayaku itu merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka. Sebagai salah satu upaya memberikan panggung bagi para siswa menampilkan bermacam hasil karya ciptaannya.
Panen Karya P5 SDN Pendowoharjo tahun 2024 ini diselenggarakan sebagai wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berperan aktif melestarikan budaya lokal.
Kepala Sekolah SDN Pandowoharjo, Imas Widiastuti, S.Pd mengatakan, kecintaan terhadap budaya daerah perlu ditanamkan pada peserta didik sejak dini. Menurutnnya, hal itu dimaksudakn untuk meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Indonesia.
"Lingkungan sekolah menjadi tempat atau wadah kegiatan untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap keragaman budaya," ucap Imas Widiastuti.
Kepala Sekolah SDN Pendowoharjo, Imas Widiastuti, S.Pd
Melalui potensi dan kekayaan alam serta budaya di daerahnya, demikian Imas Widiastuti, peserta didik SDN Pendowoharjo diharapkan dapat menjadi generasi yang peduli terhadap kekayaan daerah di sekitar tempat tinggalnya.
Peserta didik, lanjutnya, juga akan menjadi lebih berkompeten dan bermartabat dalam menjaga eksistensi kekayaan budaya daerah. Kearifan lokal juga dapat digunakan sebagai modal dalam membentuk karakter luhur bangsa
SDN Pendowoharjo yang berlokasi di sekitar Ibukota Sleman itu menerapkan pendidikan berbasis kearifan budaya sebagai upaya membentuk karakter yang kuat bagi peserta didik. Kurikulum Merdeka dapat menjadi wadah untuk meningkatkan karakter berlandaskan Profil Pelajaran Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila merupakan ciri khas karakter dan kompetensi yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Terdapat tiga poin yang menjadi kegunaan Profil Pelajar Pancasila, yaitu menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami, menjadi panduan pengembangan karakter bagi pendidik dan pelajar Indonesia.
"Meski penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah kami masih terbatas untuk klas 1 dan 4, tetapi kami berharap murid berprofil Pancasila yang memiliki enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mandiri; bergotong royong; bernalar kritis, dan kreatif berbasis budaya," jelasnya.
Profil Pelajar Pancasila juga berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun dan mengembangkan karakter serta kompetensi peserta didik, hal ini tertuang dalam bentuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan proses pembelajaran yang berbasis pada proyek yang menjadi paradigma baru pendidik dalam mendorong terwujudnya Profil Pelajar Pancasila dalam dunia pendidikan. Program P5 bertujuan membentuk peserta didik yang memiliki kapasitas dan karakter yang baik.
Proyek P5 menjadi media penjabaran Profil Pelajar Pancasila dalam sebuah proses pembelajaran. Proyek ini memuat dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila sebagai bentuk upaya dalam memberikan peluang bagi peserta didik menerapkan dan mencocokkan pengetahuan di kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat lebih menghayati kebermaknaan pengetahuan dan menguatkan karakter yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.
Penerapan P5 di lingkungan sekolah berguna meningkatkan karakter baik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini, sekolah perlu menyiapkan dokumen pelaksanaan P5 yang berisi tujuan, langkah-langkah asesmen, dan media pembelajaran. Guru sebagai pendidik diberikan kebebasan membuat modul proyek sesuai dengan potensi dan pemilihan tema proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dalam sebuah satuan pendidikan.
Pengimplementasian P5 ini sudah digiatkan di SDN Pendowoharjo Kapanewon Sleman. Kegiatan P5 di sekolah diiikuti oleh peserta didik kelas I, dan IV yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Sesuai dengan tema Kearifan Lokal, SDN Pendowoharjo sudah mengemas kegiatan P5 berbasis Kearifan Lokal untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan budaya.
Kearifan lokal yang diangkat sebagai tema yaitu membuat wayang kulit kayon dan belajar karawitan. Kegiatan P5 ini difasitasi oleh sekolah dan dipandu oleh kepala sekolah dan guru sebagai narasumber yang menjelaskan karakter tokoh wayang dan mengenalkan bermacam macam jenis gamelan berserta cara memainkan.
Kegiatan kedua, yaitu peserta didik diajak berlajar berwira usaha membuat berbagai jenis makanan dan berbagai dagangan yang dibuat oleh anak dan orang tua murid secara mandiri sesuai dengan tingkatan kelas. Siswa kelas rendah atau kelas I membuat minuman tradisional sedang kelas atas membuat produk sirup dan jajanan pasar yang lebih komplit.
Kegiatan ketiga, yaitu SDN Pendowoharjo melaksanakan gelar karya dengan tujuan memperdalam pengetahuan keraifan local yang berbasis budaya tradisionanl selaras dengan tempat dimana sekolah tersebut berada di Kalurahan yang berpredikat Mandiri Berbudaya.***.